Lihat ke Halaman Asli

Ernes

Seorang pendidik

Tradisi Dijemput Bako

Diperbarui: 6 Desember 2022   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Indonesia adalah negeri yang kaya dengan tradisi dan budaya. Bermacam budaya dan bahasa setiap suku bangsa. Tapi semuanya terikat dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Bagi masyarakat Minangkabau juga terdapat bergaam kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun . Mulai dari tardisi perkawinan,kelahiran,kematian dan peristiwa sosial  kemasyarakatan lainnya.

 Kali ini penulis memcoba menggali tentang tradisi kelahiran atau tepatnya dijemput bako.

Bako dalam adat Minangkabau adalah pihak keluarga ayah. Seorang bayi yang baru lahir akan disambut dengan suka cita oleh pihak keluarga ayah maupun ibunya.

Bayi yang baru lahir baru bisa pergi ke rumah bakonya apabila telah dijemput secara adat oleh bakonya. Jika belum dijemput bako belum dibolehkan datang ke sana.

Biasanya keluaga bako akan menjemput bayi atau anak kecil dan membawanya bermalam di rumah.

Pada waktu di rumah bako biasanya semua  sudah berkumpul dan bayi tidur di sana. Pada waktu di rumah bako biasanya ramai yang mengunjungi.

Setelah bermalam di rumah bako,bayi akan diantar kembali ke rumah ibunya dan akan diberi hadiah sesuai kesanggupan keluarga bakonya.

Setelah dijemput secara adat oleh keluarga bako si bayi boleh datang dan bermalam kapan saja di rumah bakonya.

Demikianlah salah satu kekayaan budaya yang terdapat di daerah Minangkabau yang menjadi kekayaan budaya Indonesia.

Bagaimana budaya di daerah anda?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline