Lihat ke Halaman Asli

Erna WatiT

頑張って

Kamu Harus Tahu Sedikit

Diperbarui: 13 Juli 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Sayur Organik Merbabu (SOM) merupakan pertanian yang telah menerapkan sistem pertanian organik seluas 10 hektar. Sederhananya pertanian organik adalah pertanian tanpa bahan kimia sintesis, yang di cap sebagai pertanian sehat, sehat artinya tidak berdampak negatif bagi lingkungan dan bagi konsumen. 

SOM bertepatan di Jl. Magelang - Salatiga No.KM.14, Sidomukti, Kopeng, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50774 dengan pemandangan yang sangat indah.

Di SOM terdapat berbagai jenis sayur yang dibudidayakan. Sayur yang dibudiyakan merupakan sayur-sayur yang sesuai dengan permintaan pasar seperti pakcoy, kale, kubis, bayam jepang dan lain sebagainya. Budidaya sayuran ini bukan hanya asal ditanam saja, tetapi perlu perlakuan khusus untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. 

Hal-hal yang tidak diinginkan ini seperti serangan hama dan penyakit yang, hasil produktivitas menurun dan lain sebagainya. Petani di SOM menerapkan pola tanam tertentu yakni Intercropping (tumpang sari). 

Tumpang sari merupakan penanaman dua atau lebih tanaman secara bersamaan dalam satu lahan, tanaman yang ditanam adalah tanaman yang berbeda spesies (berasal dari kelompok tanaman yang berbeda). Beberapa jenis tanaman yang ditumpang sarikan yakni:

1. Tanaman pakcoy dan tanaman cabai

Dok Pribadi

2. Kubis dan selada romein

Dok Pribadi

Sistem tumpang sari pada pertanian organik berdampak positif dimana serangan hama pada tanaman berkurang karena beberapa tanaman tertentu memiliki senyawa atau khas yang tidak disukai hama, misalnya aroma dari tomat yang tidak disukai oleh hama kubis; didapatkan hasil panen yang beragam, dapat menambah kesuburan tanah misalnya tanaman kacang-kacangan yang keberadaannya dapat mengakibatkan proses fiksasi N oleh bakteri Rhyzobium, dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline