Lihat ke Halaman Asli

Seni Pertunjukan Wayang

Diperbarui: 3 Juni 2016   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seni merupakan sebuah karya manusia yang memuat unsur keindahan dan kreativitas.Seperti di Indonesia,Indonesia memiliki berbagai macam agama,ras dan kebudayaan yang masing-masing memiliki ciri khas dan keindahan tersendiri.Setiap daerah memiliki seni, kebudayaan dan adat yang beragam seperti adat perkawinan dan pemakaman, hal itu memiliki aturan sendiri dalam pelaksanaanya di setiap daerah.Seni di setiap daerah yang beragam seperti dalam seni tari,musik,pertunjukan,dan lain-lain.Itulah salah satu keunikan indonesia.

Salah satunya seni pertunjukan yang terkenal adalah wayang kulit.Siapa yang tak kenal pertunjukan wayang kulit?Wayang kulit merupakan budaya asli Indonesia yang berasal dari Pulau Jawa.Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa.Hal tersebut disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja.Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang Dalang.Dalang merupakan seorang narator dialog tokoh pewayangan yang ditampilkan dan  harus mengubah karakter suara, berganti intonasi, mengeluarkan guyonan dan bahkan menyanyi.Selama pertunjukan diiringi dengan berbagai alat musik seperti gamelan,gong,dan lain-lain yang dimainkan oleh seorang nagaya dan tembang jawa yang dinyanyikan oleh seorang sinden.Dalang memainkan wayang di balik kelir,yaitu layar yang terbuat dari kain putih dan dari belakang disorot dengan belancong(lampu minyak),sehingga penonton hanya melihat bayangan dari wayang yang dimainkan oleh sang Dalang dari sisi depan kelir.

Cerita wayang bersumber pada beberapa kitab tua misalnya Ramayana, Mahabharata, Pustaka Raja Purwa dan Purwakanda. Pagelaran wayang kulit dimulai ketika sang dalang telah mengeluarkan gunungan. Sebuah pagelaran wayang semalam suntuk gaya Yogyakarta dibagi dalam 3 babak yang memiliki 7 jejeran (adegan) dan 7 adegan perang. Babak pertama, disebut pathet lasem, memiliki 3 jejeran dan 2 adegan perang yang diiringi gending-gending pathet lasem. Pathet Sanga yang menjadi babak kedua memiliki 2 jejeran dan 2 adegan perang, sementara Pathet Manura yang menjadi babak ketiga mempunyai 2 jejeran dan 3 adegan perang. Salah satu bagian yang paling dinanti banyak orang pada setiap pagelaran wayang adalah gara-gara yang menyajikan guyonan-guyonan khas Jawa.

Dalam seni pertunjukan wayang mengandung nilai moral yang tinggi,yang disamakan seperti watak tokoh pewayangan tersebut.Seperti tokoh Rahwana yang jahat dan tokoh Rama yang bersifat bijaksana dan baik.Pertunjukan wayang juga kental dengan bahasa jawa yang digunakan oleh Dalang untuk dialog dan menceritakan tokoh wayang.Wayang ada berbagai jenis di setiap daerahnya,seperti di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur memakai wayang kulit untuk pertunjukan,dan di daerah Jawa Barat biasanya menggunakan wayang golek.Wayang kulit terbuat dari lembaran kulit kerbau yang sudah di proses,dan kemudian diukir,dibentuk dan dipasang sedemikian rupa unruk menghasilkan tokoh wayang yang diinginkan.Untuk wayang golek biasanya berbentuk 3 dimensi seperti patung dan setiap bagian tubuh wayang dibuat dengan terpisah dan jika sudah jadi tinggal disambungkan sehingga wayang bisa dimainkan.Pertunjukan wayang kulit dulu dijadikan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam oleh tokoh wali songo.

Daftar pustaka:

https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_kulit

https://id.wikipedia.org/wiki/Seni




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline