Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Di Turki, Pisang Adalah Makanan Raja

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14307780631974735899

[caption id="attachment_415026" align="aligncenter" width="300" caption="Pisang Raja di Indonesia (dokumen pribadi)"][/caption]

Siapa yang tak tahu buah pisang? banyak orang yang senang makan pisang setelah makan nasi. Di Indonesia, buah ini adalah buah tanpa musim, selalu ada berlimpah ruah di pasar tradisional dengan harga yang cukup murah. Karena itu pisang seringkali dianggap sepele, kalah keren dengan apel dan anggur. Padahal di belahan bumi yang lain, pisang adalah buah yang sangat berharga.

Di Turki, pisang adalah buah istimewa. Bahkan pada masa kerajaan dahulu, pisang hanya bisa dimakan oleh para raja dan keluarganya. Mengapa demikian? karena pisang adalah buah yang langka, sangat sulit didapatkan karena pohon pisang tidak bisa tumbuh di sana. Pisang sejenis buah-buahan tropis, yang berkembang biak dengan tanah yang subur dan sinar matahari. Sedangkan Turki adalah negara dengan empat musim dengan tanah berbatu dan berpasir.

Jadi,  keberadaan pisang di negara Ataturk itu tentu saja harus didatangkan dari luar negeri, alias impor. Turki mengimpor buah-buahan tropis dari negara-negara di Afrika, salah satunya adalah pisang. Buah pisang dari Afrika berukuran cukup besar dengan warna kuning yang bagus. Kita bisa membelinya di super market dengan harga yang lumayan mahal. Misalnya di Carrefour, super market yang baru beberapa tahun ini membuka cabang di Istanbul. Super market ini banyak menjual makanan dan buah-buahan dari negara tropis.

Buah pisang lebih mahal dari anggur. Ini berbanding terbalik dengan Indonesia, dimana harga anggur jauh lebih mahal dari pisang. Anggur justru mudah ditanam dan tumbuh bagus di Turki. Saya pun bisa memetik anggur dengan gratis di halaman salah satu masjid yang ada di Istanbul, dengan ijin sang penjaga. Di propinsi-propinsi lain  penduduk menjual anggur dalam jumlah banyak, misalnya satu gerobak di sudut pasar atau di pinggir jalan. Tetapi jarang sekali ada yang menjual pisang.

Pisang di Turki tidak dijual per sisir, melainkan dihitung per kg. Harganya sekarang sekitar 1.5 $ per kg. Perbandingan nilai mata uang 1$ = 3 TL (Turkish Lira). Jadi harga 1 kg pisang sektar 4.5 - 5 TL, kalau ukuran Indonesia, sekitar Rp 20 000,-. Sedangkan kita bisa mendapatkan anggur  1 kg=2TL.  Bayangkan di Indonesia, 1 kg anggur harganya bisa mencapai Rp 50 000,-

Di Indonesia, saya masih bisa dapatkan satu sisir pisang Ambon atau pisang Raja, satu sisir hanya Rp 5000,-. Terutama untuk wilayah Jawa Barat dimana buah pisang sangat mudah didapatkan. Saya bisa makan pisang sekenyang-kenyangnya tanpa menguras kantong. Saya bersyukur bahwa Tuhan memberikan anugerah kepada bangsa Indonesia dengan aneka macam buah yang luar biasa.

Berdasarkan penelitian, buah-buahan tropis memiliki kandungan yang jauh lebih besar dari buah-buahan di negeri Barat. Selain mengandung banyak vitamin, buah-buahan tropis juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.  Bukah hanya buahnya, tetapi juga kulitnya, daunnya dan batangnya, dapat kita gunakan sebagai obat. Misalnya buah manggis, kulit manggis menjadi obat yang luar biasa. Alpukat, daunnya bisa mengobati hipertensi dll.

Demikian pula dengan buah pisang, mengandung banyak vitamin dan anti oksidan yang tinggi. Kulit pisang dapat digunakan untuk memutihkan gigi dan menghaluskan kulit. Sedangkan jantung dan batangnya pun dapat dimakan serta  mengandung khasiat tertentu. Kebanyakan orang makan pisang untuk membantu memperlancar pencernaan dan metabolisme karena seratnya yang tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline