Lihat ke Halaman Asli

Media Pasar Mini Pendidikan untuk Anak Tunagrahita di Asrama SLB-C Karya Bhakti Purworejo

Diperbarui: 30 Juni 2019   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim PKM-M Bidik Granat Andalan Dimas Tarjo/dokpri

Bagi sebagian besar masyarakat pasti tidak asing lagi dengan alat pembayaran yang disebut dengan uang. Uang adalah alat tukar yang sangat dibutuhkan oleh semua orang dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup mereka salah satunya dalam kegiatan ekonomi yaitu jual beli. 

Namun, apa jadinya jika kita tidak mengetahui apa itu uang ? dan tidak mengenali setiap mata uang yang ada? jika hal itu terjadi kita tidak akan bisa membeli barang-barang yang kita inginkan. 

Begitupun yang terjadi dengan anak-anak Tunagrahita yang ada di SLB C Boro Wetan Purworejo yang beralamat di Jl. Jogja Km.4, Boro Cermai, Boro Wetan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten, Purworejo, Jawa Tengah.

Tim PKM dari Universitas Sanata Dharma ini terdiri dari 5 orang srikandi diantaranya Berlinda, Hani, Dewi, Devin, dan Elisabeth. Pekan Kreativitas Mahasiswa memberi kesempatan bagi kami untuk membuat sebuah program. Program yang kami pilih yaitu pengabdian masyarakat. 

Program ini kami laksanakan  selama kurang lebih 2 bulan setiap hari sabtu-minggu. Pada hari sabtu, 4 April 2019 adalah awal kami menitih tanggungjawab untuk melakukan sebuah program yang kami beri judul "Bidik Granat Andalan Dimas Tarjo". Seperti uraian yang telah kami sampaikan di pembuka tadi, kami memilih untuk terjun ke Asrama SLB C Karya Bakti bukan tanpa alasan. 

Alasan yang pertama,di Asrama ini setiap hari sabtu dan minggu tidak ada kegiatan lain selain makan, tidur, dan mandi. Kedua, anak-anak juga belum paham betul mengenai fungsi uang dan cara menggunakan uang. Ketiga, anak hanya akan tinggal di Asrama jika tidak sekolah. 

Selain itu, saat anak diminta pergi ke warung pun, mereka hanya di beri catatan dan uang tanpa tahu berapa uang yang mereka bawa dan berapa kembalian yang mereka terima. Terakhir, "pemerintah belum ada tindakan untuk sekedar membantu memberikan pelatihan kepada para pendamping untuk menunjang pembelajaran anak Asrama" ujar Bu Candra salah satu pendamping Asrama SLB C Boro Wetan. 

Bidik Granat Andalan Dimas Tarjo adalah program yang bertujuan untuk membimbing anak-anak Tunagrahita dalam hal meningkatkan kecakapan komunikasi, perilaku sosial, dan niaga. Selain program itu kami juga mengajukan media pendukung yang akan menunjang pembelajaran anak-anak yaitu, Pasar Mini Pendidikan. 

Pasar Mini Pendidikan ini mengusung konsep warung Klontong dengan berbagai macam barang dagangan. Melalui Pasar Mini Pendidikan ini, anak akan bermain peran sebagai seorang pembeli untuk kemudian melakukan transaksi jual beli pada umumnya. 

Konsep ide Pasar Mini Pendidikan ini dilatarbelakangi oleh kondisi anak - anak SLB yang senang untuk bermain. Selain itu, kami juga terinspirasi dari konsep pendidikan "Belajar sambil Bermain" yang diusung oleh Romo Y.B Manguwijaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline