Lihat ke Halaman Asli

elfina

Universitas Ahmad Dahlan

Dampak Media Sosial terhadap Kepribadian Seseorang

Diperbarui: 7 Mei 2021   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Media sosial adalah sebuah saluran atau sarana untuk pergaulan sosial yang dilakukan secara online melalui jaringan internet. Para pengguna media sosial atau bisa juga disebut dengan user ini bisa melakukan komunikasi atau interaksi, berkirim pesan, baik pesan teks, gambar, audio hingga video, saling berbagi atau sharing, dan juga membangun jaringan atau networking.

Sosial Media juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital marketing, seperti Social Media Maintenance, Social Media Endorsement dan Social Media Activation. Oleh karena itu, Sosial Media kini menjadi salah satu servis yang ditawarkan oleh Digital Agency.

Kini media sosial muncul dengan sejuta fitur aplikasi yang ia miliki untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Sungguh luar biasa jika kita tidak bisa menyikapi hal tersebut maka kecanduan terhadap media sosial tak bisa kita bendung lagi. Bagaimana kita mampu mengembangkan kepribadian yang ada pada diri jika di suatu sisi media sosial yang mengendalikan kehidupan masyarakat.

Pada era ini, media sosial banyak digunakan di kalangan masyarakat. Mulai dari pelajar, pebisnis, mahasiswa, pegawai kantoran, orang tua, kalangan menengah ke atas, bahkan kalangan menengah ke bawah pun juga ikut punya akun media sosial. Semakin banyak yang membuat akun-akun di media sosial ini, maka akan tercipta suatu ketergantungan masyarakat terhadap media sosial dan mereka tidak akan lepas dari yang namanya kecanduan media sosial.

Saat ini berbagai jenis media sosial ada dan tersedia dengan mudah. Dari tahun ke tahun pun media sosial ini semakin banyak, semakin canggih dan banyak menyediakan fitur – fitur tambahan yang bagus. Oleh karena itu semakin canggihnya media sosial akan memungkinkan orang untuk haus dan penasaran terhadap info – info yang ada di media sosial.

Maraknya media sosial di Indonesia disambut baik oleh masyarakat yang kebanyakan penggunanya adalah remaja. Penggunanya pun dari tahun ke tahun semakin meningkat, mulai dari dewasa dan orang tua, bahkan anak kecil pun sekarang sudah bisa mengakses yang namanya media sosial. kebanyakan alasan para remaja ini menggunakan media sosial adalah ingin mendapatkan info tentang gaya hidup yang terbaru. Apalagi sekarang penggunaan media sosial didukung oleh teknologi terbaru yang kini sudah banyak dipakai, misalnya smartphone atau pc tablet.

Banyaknya situs media sosial yang popular dan semakin berkembangnya teknologi, makin banyak pula masyarakat yang menggunakannya. Karena kebutuhan manusia tidak ada habisnya dan era saat ini masyarakat selalu sadar akan informasi yang terbaru. Tahun ke tahun pun pengguna situs media sosial di Indonesia semakin marak. Tidak sedikit juga yang menggunakan media sosial sebagai media promosi, seperti berbisnis dan promosi dagangannya lewat media sosial.

Akibat perkembangan teknologi inilah banyak produsen teknologi yang bersaing di Indonesia karena kesempatan pasar yang sangat besar akibat yang namanya rasa haus akan gadget terbaru. Produsen pun semakin inovatif membuat produk yang diminati banyak konsumen. Harga yang diitawarkan pun bisa dikatakan tidak mahal dan terjangkau, masalah kualitas pun tidak perlu ditanyakan lagi. Hanya dengan handphone mereka bisa mengakses internet, membuka situs media sosial yang disediakan. Media sosial yang banyak di akses adalah situs pertemanan. Mereka bisa menghabiskan bermenit – menit bahkan berjam – jam di depan komputer, atau handphone yang didukung untuk mengakses internet. Banyak fitur yang diberikan, seperti game, videocall, chatting, berbagi foto atau video, update status,dan masih banyak lagi. Menjelajah media sosial memang tidak ada habisnya. Hal ini bisa dikatakan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap media sosial sudah sangat mewabah.

Budaya berkomunikasi melalui media sosial membawa dampak lain jika keseringan menggunakannya. Kebanyakan para pengguna ini tidak menyadari dampak yang ditimbulkan jika terus – terusan menggunakannya. Contohnya adalah Facebook. Situs pertemanan ini bisa membawa pengaruh negatif jika tidak menyikapinya dengan benar.

Fenomena kemunculan situ – situs jejaring sosial semacam Facebook ini dapat memberi dampak yang cukup signifikan dalam mengubah pola interaksi sosial antara sesama manusia dalam berkomunikasi. Masyarakat yang aktif di media sosial, belum tentu aktif di dunia nyata. Dalam hal interaksi secara langsung, mereka masih kurang bahkan jarang. Mereka bisa menghabiskan waktunya hanya dengan bermain dengan media – media sosial yang ada.

Masyarakat yang masih mengandalkan media sosial sebagai alat komunikasi, mereka yang kurang berhati – hati dalam menyikapinya bisa saja melupakan teman – teman yang ada di sekitarnya. Mereka cukup berkomunikasi melalui media sosial tanpa bertemu langsung. Karena kurangnya bertatap muka, bisa jadi seseorang kurang mahir dalam berbicara ataupun bekerja dalam sebuah pekerjaan yang menuntut ia untuk berbicara. Lama kelamaan seseorang dapat melupakan kehadiran kehidupan nyata yang ada di sekitarnya. Fenomena chatting, videocall, comment, update status, yang selalu melekat dalam kehidupan sehari – hari seolah – olah sangat penting. Tak jarang jika seseorang bertemu dengan sesame teman penggunanya secara langsung hanya untuk mengatakan pesan, “like statusku”, “balas komenku”. Bertatap muka pun beralih ke dunia maya, berkomunikasi pun cukup dengan media sosial. Apalagi media sosial yang di dukung dengan aplikasi tambahan yang cukup menghibur. Mereka terjebak di dunia maya seakan tidak ada habisnya. Para pengguna internet hanyut dalam realitas virtual yang bersifat fantasi belaka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline