Apa yang lebih menakjubkan dari menyemai rasa rindu? Ketika dadamu yang semula sunyi mendadak bergemuruh. Lalu terdengar nyanyian riuh semirip pertunjukan tonil. Kau bahkan tak bisa mengenali siapa dirimu sendiri.
Apa yang lebih menggemaskan dari menahan gejolak rindu? Ketika angin tak lagi membawa berita apa-apa. Dan burung-burung terbang tidak menggunakan kedua sayap mereka. Saat itulah hatimu seolah terbanting. Lalu pecah berkeping-keping merupa serpihan biji kwaci.
Lalu, apa yang lebih menyedihkan dari memendam sekian lama perasaan rindu?
Ketika, kekasihmu lupa mengirim kabar. Sementara kau sedang ingin meringkuk di pelukannya yang hangat. Untuk sekadar bercerita tentang seorang pasien laki-laki yang mengeluh impoten tapi mendadak berahi saat melihatmu tersenyum. Dan kau merasa amat sendiri. Benar-benar sendiri.
Lalu kau akan melampiaskan kekesalan dengan melempari dua ekor kucing yang asyik bercumbu di bawah cahaya rembulan. Menggunakan sepatumu.
***
Malang, 28 April 2020
Lilik Fatimah Azzahra