Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Puisi | Kamar Kita

Diperbarui: 15 Desember 2018   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:bruinformer.com

 

Kita menjejali waktu dengan begitu banyak riuh. 

Jadi bagaimana? Kamar ini sudah terlalu sesak untuk kita. Kemarin kau terpaksa pindah tidur di lantai bawah. Sementara aku di atas ranjang, sendirian, ditemani perasaan gelisah.

Lihatlah! Lemari di pojok ruangan isinya tumpah ruah. Baju-baju dalam berserakan. Jadi siapa yang mesti membereskan? Aku tak lagi sigap. Sementara kau sendiri juga terlihat mulai kehilangan tanggap.

Sudah kau coba buka jendela? Mungkin semilir angin bisa mengurai udara. Menyejukkan kepala dan hati kita yang dilanda gerah.

Kamar ini, ia yang salah! Ruangannya terlalu sempit. Membuat jiwa kita mengerdil dan terhimpit.

Jadi bagaimana? Apa sebaiknya kita robohkan saja?

Jangan! Ini kamar kenangan. Kita yang mesti introspeksi diri. Melapangkan hati. Lalu menarik napas dalam-dalam. Jika sudah. Mendekatlah! Tidurlah di sini, di sisiku. Dekap aku.

Dalam dekap, kamar sempit dan pengap. Tetiba terasa lapang dan begitu hangat. 

***

Malang, 14 Desember 2018

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline