Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Menelisik Makna Jaranan Bagian 4: Sejarah Singo Kencono Bakalan Krajan Kota Malang

Diperbarui: 13 Februari 2021   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singo Kencono Bakalan Krajan kota Malang, dokpri


Tak hanya menyimpan sejuta tempat wisata, Malang yang dikenal sebagai kota yang sejuk juga memiliki beragam kesenian budaya. Salah satu kesenian yang hingga kini masih terus dilestarikan adalah Jaranan atau seni kuda lumping.

Jaranan atau kuda lumping merupakan tarian tradisional jawa yang menampilkan sekelompok orang yang digambarkan sebagai prajurit. Mereka menunggang kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu.

Seri Menelisik Makna Jaranan bagian ke 4 kali ini akan menelusuri kesenian Jaranan yang ada di wilayah Bakalan Krajan kota Malang. Kesenian ini tetap berkembang hingga kini, salah satunya termasuk di wilayah Kelurahan Bakalan Krajan kota Malang. Kelompok Kuda lumping Singo Kencono Bakalan Krajan atau SKN adalah salah satu pelestari kesenian jaranan atau Kuda lumping yang masih eksis hingga kini. Bagaimana sejarah dari para pegiat jaranan atau kuda lumping di kelurahan Bakalan Krajan kota Malang ini, Monggo di simak channel YouTube diatas. 

Jika bukan kita yang melestarikan seni budaya bangsa sendiri, terus siapa lagi. Salam pelestarian Budaya Bangsa, diawali dari kampung kampung. Semoga menginspirasi.

Malang, 13 Februari 2021

Oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline