Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Hujan

Diperbarui: 11 Desember 2020   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Foto Eko Irawan

Hujan. Berkah yang dinanti. Secukupnya. Jika berlebih akan banjir. 

Entah berapa hujan. Telah mewarna. Saat kita pergi bersama. Menembus hujan. Bersamamu.

Basah. Tapi bahagia. Karena hujan bukan penghalang. Untuk bertemu. Merangkai kisah. Diantara kita.

Sampaikan salam padanya. Duhai hujan. Aku merindukannya. Saat bersama dalam hujan. Walau kau tak semesra hujan.

Air mulai menggenang.  Semoga kau selalu ada bersamaku. Aku sudah lelah tanpamu. Sendiri dalam dingin.

Kenangan ini, terlalu indah untuk dilupakan. Aku ingin dekat denganmu. Seperti air dan tanah. Saling mengisi. Agar tumbuh bunga bunga. Terindah bersamamu. Karena hujan menyatukan kita.

Sambutlah setiap hujan. Setiap langkah dan kenangan. Aku ingin menikmatinya bersamamu. Tanpa mengeluh. Buatlah aku, semakin sayang padamu. Tanpa menunggu, tanpa alasan. Menyatu. Melanjutkan kisah. Bersamamu.

Malang, 11 Desember 2020 oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline