Mengurangi Limbah, Menambah Berkah
Meskipun puasa membatasi kita dari makan dan minum, sayangnya selama ramadan justru jumlah timbunan sampah makin meningkat terutama sampah plastik dan sampah makanan seiring kebiasaan jajan makanan berlebihan menjelang waktu berbuka.
Padahal, Ramadan menjadi momentum untuk belajar merasa cukup dan menahan hawa nafsu terhadap yang berlebih serta mengasah sisi kepedulian termasuk peduli terhadap lingkungan.
Sementara, agama Islam memiliki landasan ajaran yang kaya tentang menjaga lingkungan. Pelestarian lingkungan adalah kewajiban bagi muslim yang harus dijaga dengan baik.
Sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan." (QS. Al-Baqarah: 60)
Sementara itu perihal sampah yang makin meningkat bisa dikatakan sebagai kerusakan terhadap lingkungan, terutama plastik yang sulit di daur ulang.
Ironisnya adalah selain masalah sampah dari penggunaan kantong plastik dalam setiap jajanan takjil, adalah tentu saja sampah yang bersumber dari makanan.
Meskipun bisa dijadikan pupuk kompas atau pun sebagai pakan ternak magot, tapi tidak semua masyarakat yang aware soal ini dan memahami soal pengelolaan sampah organik.
Sekedar mengembali ingatan tentang fakta bahwa Indonesia penghasil food waste terbesar di ASEAN. Sungguh bukan sesuatu yang bisa dibanggakan.