Lihat ke Halaman Asli

Mochamad imron kurniawan

Buruh konser dengan sejuta karya

Namamu Di Setiap Sujud ku

Diperbarui: 13 Oktober 2025   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala itu di malam hari,
aku berbincang dengan sunyi,
menyebut satu nama yang tak pernah pudar
meski waktu berjalan tanpa kabar.

Kita hanya sempat bersinggungan sebentar,
namun getar itu tak pernah benar-benar reda.
Seperti embun di pagi hari,
kau hadir sebentar, tapi menenangkan seluruh jiwa.

Sudah hampir setahun tak ada pertemuan,
namun rinduku tetap berjalan tanpa suara.
Setiap langkah dan doa yang kutulis,
selalu mengarah padamu
perempuan yang kusebut dalam diam
sebagai takdir yang kudoakan.


aku ingin datang bukan sebagai pengagum
tapi sebagai lelaki yang siap meminangmu,
menjadikan cintaku bukan sekadar kata,
melainkan janji  di bawah restu langit bersama Ridho nya .

Karena sejak pertama,
aku tak pernah ingin sekadar memiliki,
aku ingin menyempurnakan
agar cintaku padamu
menjadi ibadah yang tak lagi sembunyi di dalam malam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline