Lihat ke Halaman Asli

Egy Pratama

Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Lancang Kuning Tanamkan Nilai Hukum dan Adat Melayu kepada Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Abiseka Pekanbaru

Diperbarui: 14 Oktober 2025   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesi Upgrading Cultural Skill II (Dokumentasi Pemberian Crack Book dan Penulisan Surat untuk Kotak Perasaan(Sumber: langsung))

Pekanbaru --- Mahasiswa Universitas Lancang Kuning kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program PKM-PM (Program Kreativitas Mahasiswa -- Pengabdian Masyarakat) bertajuk "Metoglow: Pendekatan Hukum dan Adat Melayu melalui Metode CIVICA+ terhadap Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)".

Program ini dilaksanakan di Sentra Abiseka Pekanbaru pada 28 Juli hingga 17 Agustus 2025, dan dipimpin oleh Muhammad Rizky Afdillah selaku ketua tim bersama anggota Egy Pratama, Andrith Arya Satya, Karenina Sinulingga, dan Laura Marselia Pangaribuan, dengan bimbingan dosen pendamping Rizana, S.H., M.H.

Kegiatan Metoglow dirancang untuk memberikan pendekatan edukatif dan rehabilitatif bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dengan mengintegrasikan nilai-nilai hukum nasional dan kearifan lokal budaya Melayu. Melalui metode CIVICA+ (Cultivate Intellectual, Value Intercultural based on Adaptive Learning), mahasiswa membimbing para peserta mengenal nilai moral yang terkandung dalam Gurindam 12 karya Raja Ali Haji sebagai sarana pembentukan karakter.

Ketua tim, Muhammad Rizky Afdillah, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga emosional dan sosial. "Kami ingin anak-anak tidak hanya memahami hukum dan adat, tetapi juga belajar mengelola emosi dan menanamkan rasa tanggung jawab sosial agar siap kembali ke masyarakat," ujarnya.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta mengikuti berbagai aktivitas seperti pengenalan Gurindam 12, prakarya, fun games, moral injection melalui media "Crack Book", serta penulisan surat reflektif dalam Kotak Perasaan. Kegiatan ditutup dengan teater bertajuk "Lancang Tak Karam di Laut Luka Nusantara" yang menggambarkan perjalanan moral dan harapan anak-anak tersebut.

Menurut Andrith Aryasatya, salah satu anggota tim, pendekatan berbasis budaya lokal seperti ini penting agar proses rehabilitasi lebih kontekstual dan mudah diterima anak. "Budaya Melayu mengajarkan kesantunan, tanggung jawab, dan refleksi diri --- hal-hal inilah yang kami tanamkan melalui kegiatan ini," ungkapnya.

Dosen pendamping, Rizana, S.H., M.H., mengapresiasi semangat dan kreativitas mahasiswa dalam merancang kegiatan yang berpihak pada kemanusiaan dan nilai budaya. "Program ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam mendukung keadilan restoratif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal," tutur Rizana.

Dari hasil evaluasi, program ini menunjukkan adanya perubahan sikap positif pada anak-anak peserta, seperti meningkatnya kemampuan kerja sama, kesopanan, dan kesadaran diri. Tim juga menyerahkan Buku Pedoman Mitra, Buku Saku Gurindam 12, dan media pembelajaran seperti Crack Book dan Kotak Perasaan kepada pihak Sentra Abiseka agar program ini dapat berkelanjutan.

Program Metoglow diharapkan menjadi model rehabilitasi sosial berbasis budaya lokal yang bisa diadaptasi di lembaga-lembaga serupa di Indonesia. Kegiatan ini juga sejalan dengan Perwako Nomor 18 Tahun 2024 tentang Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu Riau, sehingga berpotensi diintegrasikan ke dalam pendidikan nonformal di Pekanbaru.

"Metoglow menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga hadir memberikan solusi bagi persoalan sosial dengan pendekatan yang manusiawi dan berakar pada budaya," tutup Rizky.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline