Lihat ke Halaman Asli

Edwin Gusani

Hamba, Pengelana

Rabiul Awal Bulan Lahirnya Manusia Agung, Begini Penjelasan Para Ulama Terkait Tradisi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Diperbarui: 23 September 2023   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembah Curug Muara Jaya, Argapura, Majalengka

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan dalam hitungan kalender hijriyah yang mempunyai makna khusus di kalangan Umat Muslim di seluruh dunia.

Bagaimana tidak, bulan Rabiul Awal adalah bulan istimewa yang dimana manusia terbaik, hamba Allah dan utusan Allah termulia dilahirkan.

Pada 1400 abad lampau, baginda Nabi Muhammad SAW lahir bertepatan dengan Senin 12 Rabiul Awal 576 M.

Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari pasangan Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah Radliya Allahu 'anhuma.

Seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia bersuka cita dan turut merayakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut tentunya sebagai bentuk cinta kasih tak terhingga kepada manusia termulia yang membawa risalah hingga akhir zaman.

Lantas, bagaimana para pendapat ulama mengenai tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.

Berikut ini beberapa pandangan dari ulama 4 madzhab terkait dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pertama, Al-Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama' Syafi'iyyah mengatakan:

"Perayaan maulid termasuk bid'ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajat Nabi Saw dan menampakan kegembiraan dengan waktu dilahirkannya Rasulullah Saw".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline