Lihat ke Halaman Asli

Eduardus Fromotius Lebe

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan Skripsi

Membaca Prahara Yusril Ihza Mahendra dengan Partai Demokrat dari Sudut Pandang Akademik

Diperbarui: 4 Oktober 2021   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yusril Ihza Mahendra (sumber: www.merdeka.com)

Oleh. Eduardus Fromotius Lebe

(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)

Siapa yang tidak mengenal sosok pria yang satu ini. Salah satu putra bangsa yang memiliki keahlian intelektual di bidang ketatanegaraan. Dia adalah Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc yang lebih dikenal dengan YIM. Selain sebagai advokat, beliau juga menjabat sebagai ketua umum salah satu partai di Indonesia yaitu Partai Bulan Bintang.

YIM lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur pada tanggal 5 Februari 1956. Menurut beberapa sumber, YIM pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan B.J. Habibie. YIM pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia di masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid. Selanjutnya, Ia pernah diangkat menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia di era presiden Megawati Soekarnoputri. Pada era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, YIM dipercayakan mengisi pos Menteri Sekretaris Negara Indonesia.

YIM juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, AALCO dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Ia pernah menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Konferensi Internasional tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta. 

YIM juga beberapa kali memimpin delegasi Republik Indonesia ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mensahkan berbagai Konvensi Internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB di New York. Yusril juga pernah menjadi President dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di New Delhi, India.

Secara subjektif, penulis sangat mengagumi sosok YIM. Sepak terjangnya YIM yang sering menang saat melakukan judicial review merupakan magnet tersendiri bagi penulis. Saat masih duduk di bangku SMA, penulis selalu mencari koran yang mengulas sosok YIM ini. Bagi penulis, YIM adalah politik, pakar hukum yang menjadi idola bagi penulis. 

Berbicara sosok YIM tidak bisa terlepas dari sepak terjangnya di bidang hukum tatanegara yang seringkali melawan logika publik. Publik dikejutkan dengan berbagai manuvernya. Dan sering kali, YIM berhasil menaklukkan logika publik tersebut dengan logika hukum.

Beberapa hari terakhir ini, publik dikejutkan dengan manuver YIM yang mewakili eks kader partai Demokrat menggugat AD/ART partai Demokrat ke Mahkamah Agung (MA). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline