Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Suweca

TERVERIFIKASI

Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Dana Desa Rawan Diselewengkan? Ini Alternatif Pencegahannya!

Diperbarui: 23 September 2021   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kebocoran dana.| Sumber: Kompas/Didie SW

Pemerintahan Presiden Jokowi telah mengamati betapa strategisnya pembangunan di pedesaan. Untuk Indonesia maju dan sejahtera, maka pertama-tama desa-lah mendapatkan perhatian sangat serius. Dan, untuk itu, pemerintahan Jokowi telah mengucurkan dana desa yang tidak sedikit jumlahnya.

Demi Kemajuan Desa

Desa-desa yang sebelumnya mengalami kekurangan dana untuk berbagai kebutuhan pembangunan, tiba-tiba mendapat guyuran dana yang besar. Dana itu dikucurkan ke desa, dikelola, dan dipertanggungjawabkan oleh pemerintah desa.

Alhasil, sejak dana desa digulirkan, banyak sekali kemajuan yang dicapai di pedesaan. Berbagai pembangunan dan pemberdayaan dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan, dan menurunkan angka kemiskinan di desa.

Hasilnya pun benar-benar nyata. Desa semakin maju. Jumlah penduduk miskin bisa dikurangi secara bertahap.

Kabar tentang berbagai kemajuan itu terdengar dan terbaca di banyak media. Tentu saja pemerintah dan masyarakat merasa senang terhadap pencapaian hal itu. Itu berarti telah terwujud kemajuan demi kemajuan dalam pembangunan desa berkat hadirnya dana desa.

Mengikuti Regulasi

Sebenarnya penggunaan dana desa sudah ada aturannya. Bagaimana cara pengelolaan dana desa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi sudah tersedia regulasinya. 

Secara teoritis, mestinya kecil kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap dana desa apabila semuanya mengikuti aturan yang berlaku.

Akan tetapi, masih ada dana desa yang bocor ke tangan oknum yang ingin memperkaya diri. Masih ada penyimpangan yang dilakukan oleh segelintir oknum. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah hal itu terjadi di kemudian hari?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline