Lihat ke Halaman Asli

Bukan Hari Pahlawan Nasional ataukah Hari Valentine

Diperbarui: 11 November 2015   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

10 November Bangsa Indonesia dalam hal hanya segelintir orang merayakan hari pahlawan Nasional. Merayakan hari pahlawan nasional identik dengan upacara kenegeraan yang di Lakukan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pada tingkat yang lebih kecil Hari pahlawan di Laksanakan di Sekolah-seolah dalam bentuk upacara. Pada beberapa Instansi bahkan tidak melakukan upacara. Hanya beberapa Instansi yang masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. 

Hampir sama dengan paragraf diatas yang seolah-olah tidak saling berkaitan dan tidak jelas inti kalimatnya, Hari Pahlawan Nasioanl hanya merupakan Upacara 10 November.  Sungguh sangat miris negara yang besar dan lahir dari para perjuangan para pahlawan ini memperingati hari pahlawan hampir sama dengan hari Valentine.

Mengapa Sama Seperti Hari Valentine?

14 Februari dan 10 november merupakan angka yang sama ada di setiap tahunya. Peringatan pada kedua hari tersebut juga dilaksanakan dalam sehari dan apa yang terjadi setelahnya? Kebanyakan orang tidak mengambil hikmah dari baik dari hari pahlawan maupun hari Valentine. Bahkan pada sebagaian orang awam, merayakan hari Valentine jauh lebih meriah dibandingkan dengan hari Pahlawan.

Toko-toko jauh hari menyiapkan pernak-pernik Kasih sayang, Inovasi Cokelat mulai dari seukuran kucil sampai ukuran yang tidak manusiawi disediakan. Sambutan di pintu gerbang toko kelontong dengan warna-warna lembut menambah meriahnya Perayaan Hari Valentine. Tapi apakah ada tokoh yang menjual pernak pernik pahlawan sebelum hari pahlawan nasional?

Adakah yang menjual bambu runcing yang sering disebut-sebut sebagai senjata pamungkas bangsa ini? adakah toko yang foto atau atribut bung Tomo? paling tidak CD kompilasi pidato para pembesar bangsa ini dijajakan dengan slogan "Rayakanlah hari pahlawan dengan CD pidato bung Tomo". Sayangnhya bngsa ini lebih menyukai hari Valentine dibandingkan dengan hari pahlawan.

Hari Pahlawan Nasional.

Hari Pahlawan seharunya mengingatkan kita bahwasanya negara ini tidak lahir begitu dari debat panjang di dalam ruangan yang sebagian penghuninya tidur sembari mendengarkan keputusan. Hari pahlawan seharusnya mengingatkan kita tidak hanya pada kejadian pidato luar biasa dari Bung Tomo tapi juga aksinya mereka dan para pahlawan terdahulu nerjuang tanpa pamrih mendirikan bangsa ini. Perjuangan belum berakhir dan kita masih mebutuhkan banyak pahlawan agar negara ini terus berdiri.

Hari pahlawan Nasional seharusnya dirayakan jauh hari sebelum 10 November agar putra dan putri di Indonesia tahu bahwa negara ini tidak lahir begitu saja dari kaket buyut mereka sehingga mereka berhak menjual negara ini sesuka hati, kelak ketika mereka menjadi pejabat.

Hari pahlawan seharusnya dirayakan tidak hanya dalam bentuk kegiatan simbolik dengan upacara. Hari pahlawan harusnya diperangati setiap hari oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari yang mengayuh becak hingga yang tidur diruang rapat sebagai pengingat bahwa negara ini masih membutuhkan seorang pahwalan. Hari pahlawan bukan sekedar 10 Novemberan setiap tahunya. 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline