Lihat ke Halaman Asli

Dwi Klarasari

TERVERIFIKASI

Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

Tuhan, Ajarku Mengampuni

Diperbarui: 13 September 2020   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi BenteBoe -- pixabay.com

Adakah amarah mengendap di hatimu; ataukah ada secuil saja dendam pada sesamamu? Demikian rentetan tanya yang akan kubiarkan terus mengoyak ketenangan hidupku berkelindan dengan ingatan perihal kematian dan penghakiman terakhir.

Bila berat hatimu memaafkan kesalahan sesama, niscaya tak terampuni pula dosa-dosamu. Hukum ini pun harus selalu kuingat dan renungkan karena saat penghakiman Tuhan akan memperhitungkan segala dosa dengan saksama.

Namun kubersyukur karena Allah adalah kasih. Dia akan memeluk seraya menghapuskan segala dosaku. Apa yang kuperlu hanya memiliki kasih seperti-Nya sehingga kudapat meredam amarah, lupakan segala dendam, dan ringan hati mengampuni.

Allah yang sedemikian berkuasa begitu mengasihi ciptaan-Nya lagi Maha Pengampun. Pantaskah bila aku yang hanya seonggok daging menyimpan dendam? Apa pula hebatku hingga tak rela menaruh belas kasihan pada sesama?

Tuhan, ajar aku agar tak sekadar setia pada perintah-Mu, tetapi juga tebarkan kasih-Mu yang kuterima lebih dahulu. Tuhan, ajarku mengampuni sesama seperti Engkau mengampuni aku. Biarlah karenanya 'kan bermakna doa-doaku hingga kelak jiwaku layak ada di sisi-Mu.

Depok, 13 September 2020
Salam Fiksiana, Dwi Klarasari

Catatan: Inspirasi dari Kitab Putra Sirakh (27:30-28:9)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline