Ikbal Alimuddin, seorang pemuda yang lahir dan besar di Provinsi Sulawesi Barat. Saat ini, Ia berusia dua puluh enam tahun dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ikbal merupakan alumni pendidikan magister di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikan strata satu di perguruan tinggi yang sama. Pendidikan, baginya adalah jendela menuju dunia yang lebih luas.
Pendidikan Ikbal dimulai di SDN 016 Ugi Baru, dilanjutkan di SMPN 06 Wonomulyo, dan menyelesaikan pendidikan menengah di MAN 1 Polman. Di MAN 1 Polman, Ia beruntung menjadi lulusan terbaik, yang menjadi modal penting bagi karir akademis ke depannya. Ketika masuk ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ia tidak hanya fokus pada belajar, tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi yang mengasah kepemimpinan dan keterampilan sosial.
Sejak menempuh pendidikan S1, Ia bergabung dalam berbagai organisasi. Keaktifan ini membawanya meraih penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi Akademik dan Non Akademik Fakultas Ushuluddin. Saat ini, Ia menjabat di tiga organisasi besar yang cukup dikenal di Jakarta, di mana Ia terus belajar dan mengeksplorasi berbagai divisi yang ada.
Proses Menuju Kesuksesan Menggenggam Pelangi di Tengah Hujan, Baca Selengkapnya
Salah satu pengalaman berharganya adalah menjadi project leader dalam berbagai kegiatan. Ikbal menganggap setiap kesempatan ini sebagai langkah penting untuk memahami ritme kerja di setiap divisi, serta membangun kemampuan dalam kepemimpinan.
Dalam menjalankan peran sebagai pemimpin, ada beberapa prinsip yang selalu Ikbal tanamkan: Pertama, Saling Percaya, Ikbal mempercayakan kepada orang terkait jobdesk yang timnya pegang, di samping itu Ikbal sudah mengetahui ritme dari jobdesk tersebut, sehingga Ia mampu melihat dan memilih orang yang cocok untuk dipercayakan memegang job tersebut. Sikap saling percaya juga Ia tekankan dan tanamkan kepada semua member di komunitas tersebut. Kedua, Berpikir secara Strategis, di mana dalam satu tahun, Ia sudah menargetkan akan mencapai apa dalam kepemimpinannya, sehingga langkah-langkah yang diambil bisa tepat sasaran. Ketiga, Membangun ikatan dengan tim, baik itu melakukan bonding dan atau sebagainya, sehingga tercipta sebuah lingkungan yang positif.
Ketika menghadapi tantangan, Ikbal berkomitmen untuk berbicara empat mata dengan anggota tim yang mengalami kesulitan, mencari tahu permasalahan, dan bersama-sama menemukan solusi. Ini adalah caranya dalam membangun koneksi dan kepercayaan dengan tim.
Putri Amelia : "Perjuangan Dan Kegigihan Meraih Beasiswa Di Tengah Tantangan", Baca Selengkapnya
Ikbal percaya bahwa jiwa kepemimpinan adalah aspek penting dalam pengembangan diri. Kepemimpinan bukan hanya tentang mengatur orang lain, tetapi juga mengelola diri sendiri agar tetap fokus pada cita-cita. Tanpa jiwa kepemimpinan, seseorang dapat merasa terjebak dan tidak tahu arah. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk belajar dan mengasah kemampuan kepemimpinan mereka.
Ia juga selalu mendorong setiap pemuda untuk memanfaatkan waktu muda mereka dengan baik. Jangan takut untuk mencoba; ambil setiap kesempatan, sekecil apa pun itu. Belajarlah untuk mengembangkan keterampilan dan kemudian tingkatkan kemampuan yang sudah dimiliki. Kita generasi muda, memiliki peran penting dalam membentuk masa depan Indonesia. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka kita harus berani, tidak takut gagal, dan terus berupaya. Motto yang Ikbal pegang adalah 3 C (Coba Dulu, Coba Lagi, Coba Terus). Dengan semangat mencoba dan tidak menyerah, ia yakin semua orang bisa mencapai semua impian.