Lihat ke Halaman Asli

Durrun nafis

Mahasiswa

Sungai yang mengalir ke keabadian

Diperbarui: 13 Mei 2025   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Airnya berbisik pada bebatuan tua,
menggurat cerita tanpa suara.
Ia tak mengenal kata henti,
mengalir dalam renungan sunyi.

Di lekukannya terpantul cahaya,
memanggil waktu yang pernah ada.
Langkah-langkah menghilang di tepinya,
namun sungai tak pernah lupa.

Ia menari di bawah langit kelam,
menggendong rindu, menghapus dendam.
Apa yang datang, apa yang pergi,
di arusnya, semuanya abadi.

Pada akhirnya ia sampai di ujung,
tak terhalang batu, tak dihentikan kabut.
Sungai mengalir, terus berlari,
menuju keabadian yang tak berbatas lagi.Q

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline