Lihat ke Halaman Asli

Marendra Agung J.W

TERVERIFIKASI

Urban Educator

Memahami Pesan Kiai Haji Ahmad Dahlan tentang Pentingnya Kesempurnaan Akal

Diperbarui: 24 Februari 2023   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiai Haji Ahmad Dahlan (Sumber Gambar: Muhammadiyah.or.id , dalam Kompas.com)

Bulan Februari tanggal 23 tahun 1923 di Yogjakarta, kurang lebih 100 tahun yang lalu, salah seorang Pahlawan Nasional wafat. Walau saat itu belum ada negara dan bangsa Indonesia secara formal, namun pengaruh beliau saat itu terus berlangsung hingga Indonesia merdeka. Beliau adalah Muhammad Darwis alias Ahmad Dahlan.


Kiai Haji Ahmad Dahlan telah menorehkan sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia. Beliau berhasil mengisi ruang hampa ddi tengah dikotomi antara pendidikan khas kolonial Hindia Belanda dengan pendidikan tradisional keagamaan Islam ( pesantren). 

Beliau merintis sistem pendidikan baru di masa itu (sekitar tahun 1912-1914). Beliau mamadukan sistem pendidikan Barat (Hindia-Belanda) dengan tradisi belajar di pesantren. 


Mata pelajaran umum yang sebelumnya hanya ada di sekolah Belanda mulai diletakan di ruang yang sama dengan pemelajaran agama Islam. Konsep integrasi tersebut mengubah reputasi pendidikan Islam dari bersifat non formal menjadi sekolah formal, dari tradisional menjadi modern.


Pengaruh besar Kiai Haji Ahmad Dahlan di bidang pendidikan telah tecatat dan tersiar dengan luas. Kiai Haji Ahmad Dahlan dianggap berhasil meletakkan landasan penting bagi pendidikan modern di era sebelum Indonesia merdeka.

Pemikiran-pemikiran Kiai Haji Ahmad Dahlan mengenai pendidikan dan kemanusiaan saya kira penting untuk diketahui. Catatan pidato terakhir Ahmad Dahlan menyajikan tentang itu.

Pidato Ahmad Dahlan, Tali Pengikat Hidup

Beberapa waktu sebelum Ahmad Dahlan wafat yaitu di tahun 1922, beliau berpidato tentang banyak hal yang dapat menginspirasi pemikiran-pemikiran kita tentang pendidikan. 

Pidato tersebut terdokumentasi dengan judul "Tali Pengikat Hidup", dimuat oleh Het Bestuur Taman Pustaka Muhammadiyah tahun 1923, yang disusun kembali oleh Abdul Munir Malkhan tahun 1986 dalam Judul "Kesatuan Hidup Manusia, Pesan Tertulis Kyai Haji Ahmad Dahlan." 

Sejumlah esensi dari dokumen pidato beliau tentang  pengetahuan, kepandaian, dan akal sehat, saya coba catat dan tuang kembali dalam uraian berikut ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline