Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Tiga Sebab Kemerosotan Barcelona di Camp Nou

Diperbarui: 27 April 2022   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barcelona mengalami tiga kekalahan beruntun di Camp Nou. Foto: AFP/Ander Gillenea via Kompas.com

Ketika Barcelona menang 4-0 kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu pada leg II El Clasico di La Liga Spanyol (20/3/22) musim 2021/22 ini, satu suara umum muncul publik. Barcelona telah kembali. Barca is back! Barcelona telah bangkit. 

Namun, suara itu makin mengabur apabila menimbang performa Barca di tiga laga terakhir di Camp Nou. Untuk pertama kalinya, Barca mengalami 3 kali kekalahan berturut di kandangnya sendiri. 

Camp Nou pun seolah menjadi tempat yang ramah untuk tamu dan rumah yang menyesakkan untuk skuad Barca sendiri. Cukup menyesakkan ketika Barca harus kalah dari tim yang di atas kertas lebih unggul dari Barca.

Menimbang 3 laga itu, performa Barca sementara merosot. Euforia kemenangan di Santiago Bernabeu seolah terhapus begitu cepat. 

Barca terlihat kembali pada masalah lama. Xavi Hernandez yang dipuja-puji dari pelbagai sisi seperti menghadapi situasi yang cukup rumit. 

Hemat saya, tiga sebab yang bisa menyebabkan kemerosotan performa Barca. 

Pertama: Kemerosotan Mental Semenjak Tersingkir dari Piala Eropa. 

Di luar dugaan, Barca tersingkir dari Piala Eropa setelah kalah di depan pendukungnya sendiri di tangan Eintracht Frankfurt (agregat 4-3). Padahal, Barca difavoritkan sebagai juara turnamen. 

Status favorit ini disematkan bukan semata-mata karena reputasi Barca, tetapi performa Barca yang membaik sejak bulan Januari lalu. Xavi terlihat menemukan formula yang tepat dalam menguatkan permainan tim. 

Akan tetapi, cerita Barca mulai menjadi berbeda semenjak Barca tersingkir oleh Frankfurt dari Piala Eropa. Trofi Piala Eropa yang dipandang sebagai target satu-satunya Barca pada musim ini melayang pergi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline