Lihat ke Halaman Asli

Donnie Swadarma

Kontraktor yang hobi menulis

Homo Deus, ketika Manusia ingin menjadi Tuhan

Diperbarui: 23 Mei 2025   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saat Yuval Noah Hariri menulis homo Deus di tahun 2015, mungkin dia sudah menyadari bahwa apa yang kita pikirkan lambat laun menjadi kenyataan. Manusia semakin menunjukkan fantasinya untuk menjadi Tuhan. Manusia ingin mengatasi kematian, menciptakan kehidupan buatan, meningkatkan kualitas tubuh dan pikiran lewat teknologi. Tapi dalam prosesnya, algoritma dapat menggantikan banyak fungsi manusia---dari pengambilan keputusan hingga relasi emosional. 

Nyatanya per hari ini,  AI makin dibutuhkan, menjadi solusi di berbagai bidang. Membantu sekaligus menakutkan.

Seperti Hariri, sayapun  bertanya, "jika suatu saat nanti, algoritma lebih tahu dari kita, apakah manusia masih punya kehendak bebas dan otoritas moral?"

Bagaimana nasib anak cucu kita yang tengah berjibaku di bangku sekolah,  saat mereka selesai kuliah banyak profesi yang sudah punah....

Mampukah mereka bersaing dengan manusia algoritma yang makin cerdas, tidak kenal lelah, perkasa,  loyal, penurut, gak baperan, gak banyak drama....

Dan di manakah para Agamawan ketika manusia tidak lagi membutuhkan Tuhan karena mereka sendirilah Tuhannya....

ketika manusia menutup langit, aku kan terus menatap, di situlah aku teringat Chairil Anwar yang menulis :

"Di pintu Mu aku mengetuk, aku tak bisa berpaling......"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline