Lihat ke Halaman Asli

Diyah Kalyna

Menulis itu berbicara kepada alam. Menceritakan keindahannya dan mengungkapkan rahasianya. Aku, kamu, menjadi kita.

Jangan Lepaskan Genggamanku Part 4

Diperbarui: 9 November 2019   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Terdengar suara adzan dari masjid Bandar Seri Begawan. Aku meminta izin kepada pihak polis untuk menunaikan sholat Ashar. Meninggalkan parkiran kantor polisi, menuju masjid megah yang letaknya tidak terlalu jauh. Hanya memerlukan waktu lima menit, mobilku sudah terparkir di depan masjid Omar Ali Saifuddin, masjid yang menjadi kebanggaan warga setempat.

Masjid Omar Ali Saifuddin adalah salah satu masjid yang paling mengagumkan di Asia Pasifik. Masjid ini menjadi landmark dan tujuan wisata paling utama yang ditawarkan oleh negara ini.  

Gaya arsitek perpaduan antara Itali dan Mughal telah menjadikan masjid ini, wajib dikunjungi. Karena keindahan dan kemegahannya bisa disaksikan setiap mata yang memandang. Salah satunya aku, saat memandang kubahnya yang berkilauan dengan lapisan emas murni.

Setelah empat rokaat selesai, dilanjutkan dengan dzikir sebentar, ucapan tasbih, tahmid, dan takbir akhirnya ditutup dengan doa pendek. Memohon agar dipermudahkan segala urusan yang cukup berat yang harus diselesaikan hari ini.

Sebelum meninggalkan masjid, aku berpose sebentar di depan masjid untuk selfi. Tak berapa lama, terdengar bunyi pesan masuk di ponsel.

'Cantiknya istriku saat selfi, jangan lupa janjimu malam ini, untuk ngopi bareng pangeranmu'

Aku mengulum senyum, meskipun tubuhku sudah memutar empat penjuru di sekeliling, tidak menemukan sosok Adam. Kemudian dia mengirimkan fotoku yang sedang asik selfi.  Aku mengabaikan sosoknya entah berada di mana.

Aku berdamai dengan hati. Ketenangan yang diraih beberapa menit lalu, masih bersemayam di hati. Hingga tangan tergerak menuliskan pesan balasan.

'Insyaallah, aku akan datang'

'Sudah booking di meja nomer 2, ya'


'Terima kasih, Mas'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline