Sebagai mahasiswa NTT di Jogja yang hadir dalam seminar nasional "Energi Panas Bumi: Peluang dan Kendala" pada tanggal 15 Juni 2025, yang terdiri dari mahasiswa asal NTT dan berbagai daerah lain yang kuliah di DIY, kami ingin memberikan klarifikasi dan opini terkait berita hoax yang beredar di media sosial tentang dukungan kami terhadap proyek geotermal di NTT.
Kami ingin menegaskan bahwa seminar nasional tersebut bukanlah ajang untuk memaksakan dukungan terhadap proyek geotermal di NTT. Seminar tersebut merupakan forum akademik yang membahas terkait potensi dan tantangan dalam pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia, bukan hanya di NTT. Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan mendorong diskusi publik terkait potensi dan tantangan dalam pemanfaatan energi panas bumi. Sambutan pembuka dalam kegiatan ini disampaikan oleh Saudara Egidius Ronikung, Ketua Koordinator Aliansi Mahasiswa DIY.
Dalam seminar tersebut, kami tidak melakukan pernyataan sikap mendukung atau menolak geotermal di NTT. Kami hadir sebagai peserta diskusi akademik untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong diskusi publik terkait potensi dan tantangan dalam pemanfaatan energi panas bumi. Narasumber dalam seminar ini adalah Bapak Agung Harijoko, Professor di Departemen Teknik Geologi UGM, dan Bapak Davianus H. Edy, Mediator PLN. Kegiatan ini juga dipantau dan dikelola dengan baik oleh Saudara Gusto (Laurensius Bagus) sebagai penanggung jawab lapangan dan moderator, sedangkan saya sendiri bertindak sebagai MC dalam kegiatan ini.
Kami juga ingin menegaskan bahwa sebagai warga NTT, kami memahami dan menghormati keputusan warga NTT yang menolak proyek geotermal di NTT. Kami percaya bahwa keputusan tersebut didasarkan pada dampak negatif yang mungkin timbul dari proyek tersebut, seperti konflik sosial, krisis air, dan kerusakan ekosistem. Seperti yang disampaikan oleh WALHI NTT, proyek geotermal di NTT telah menimbulkan ancaman serius terhadap kelestarian lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat lokal.
Kami menyerukan kepada PLN dan pemerintah untuk lebih transparan dan responsif terhadap aspirasi dan kekhawatiran warga NTT. Kami juga menyerukan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap berita hoax dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan hak-hak masyarakat adat di NTT. Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan komunikasi yang baik, kita dapat menemukan solusi yang terbaik untuk pengembangan energi di NTT.
Kami juga ingin mengingatkan bahwa pengembangan energi harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan. Oleh karena itu, kami berharap bahwa PLN dan pemerintah dapat mempertimbangkan aspirasi dan kekhawatiran warga NTT dalam pengembangan proyek geotermal di daerah tersebut.
Dalam beberapa waktu terakhir, kami telah melihat banyak contoh keberhasilan pengembangan energi terbarukan di berbagai daerah di Indonesia. Kami percaya bahwa NTT juga dapat mengembangkan energi terbarukan yang berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
Terakhir, kami ingin menegaskan bahwa kami akan terus memantau perkembangan proyek geotermal di NTT dengan tetap mendukung aspirasi dan kekhawatiran warga NTT, serta berharap adanya solusi yang terbaik untuk pengembangan energi di daerah tersebut. Kami berharap bahwa klarifikasi dan opini ini dapat membantu memperbaiki informasi yang beredar di masyarakat dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan hak-hak masyarakat adat di NTT.
Editor: Dira Dirga