Lihat ke Halaman Asli

Dion Ginanto

Seorang Guru, Peneliti, Penulis, dan Pengamat Pendidikan

Merpati Pembawa Kertas Harus Tiarap

Diperbarui: 16 Desember 2019   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencium bau amis dari kursi emas di sana

Dalam samar aku melihat wajah bengis yang meronda

Kuduk berdiri merasa aura negatif yang mulai menganga

Sayup terdengar konspirasi dari ujung jendela

Lidah mengecap pil pahit kadaluarsa

Menderap, merayap, datang dari Istana Kaisar Hindia Belanda

Lalu Merpati pembawa kertas harus tiarap

Mereka adalah Rahwono, menjelma jadi pandito

Menidurkan ksatria di atas kasur bertahta sekam membara

Hingga Merpati pembawa kertas harus tiarap

Mereka haus, tinta pena kering terkena hisap

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline