Mie Instan, Ramyeon, dan Ramen: Refleksi Gaya Hidup Generasi Muda

Mie Instan, Ramyeon, dan Ramen : Refleksi Gaya Hidup Generasi Muda

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan Mie Instan, Ramyeon, dan Ramen?

Ketiganya hampir sama tetapi memiliki perbedaan dalam hal nama, asal, penyajian, dan makna budaya yang terkandung di dalamnya. Mie Instan merupakan mie kemasan sachet yang dianggap sebagai makanan super praktis, enak, dan murah. Produk-produk mie instan yang popular di Indonesia yaitu Indomie, Sarimie, Supermie, Mie Sedaap, hingga Gaga Mie. Ramyeon () merupakan Bahasa Korea untuk mie instan kemasan sachet yang popular di Korea Selatan. Ramyeon yang terkenal di Korea diantaranya Shin Ramyeon, Jin Ramyeon, dan Samyang. Ketika mendengar kata Ramyeon yang terbesit di benak orang Korea adalah sajian mie dengan kuah merah dan pedas yang menyegarkan. Ramen merupakan Bahasa Jepang untuk menyebut makanan yang berupa mie kuah dan tidak selamanya berupa mie instan. Ramen biasanya disajikan dengan berbagai topping seperti nori, daging, ayam, dan telur. Kalau di Indonesia Ramen ini penyajiannya lebih mirip seperti mie ayam hanya saja memiliki perbedaan rasa dan topping tentunya. Ketiga makanan ini tidak hanya sekedar sajian makanan yang praktis, enak, dan murah, tetapi juga merupakan makanan yang melambangkan budaya.

Di Indonesia, mie instan merupakan makanan favorit anak kost terutama dengan munculnya warung-warung penjual burjo dan warmindo di sekitaran kampus di Indonesia. Menu utama mereka adalah sajian mie instan indomie yang dapat diolah menjadi mie rebus, mie goreng, mie dokdok dan sejenisnya. Di Korea, ramyeon menjadi menu yang selalu ada di setiap kantin di Kampus, yang biasanya dilengkapi dengan nasi, kimchi, telur, atau keju. Tidak hanya di kantin kampus, ramyeon juga banyak kita temuai di warung-warung di pasar, sekitaran kampus, maupun pabrik. Ramyeon menjadi makanan favorit bagi mahasiswa, pekerja sibuk, hingga idol K-pop. Di Jepang, ramen menawarkan pengalaman kuliner dan pengalaman wisata tersendiri bagi para penikmatnya. Rata-rata orang di Jepang memiliki ketertarikan untuk makan mie ini karena dirasa sebagai sajian makanan yang praktis dan memiliki harga yang murah. Sisi lain dari kenikmatan yang ditawarkan dari ramen yaitu ramen menggambarkan kehidupan yang bebas. Akhir-akhir ini keberadaan ramen semakin popular baik di Jepang maupun di Indonesia, karena semakin menjamurnya restoran ramen dan keberadaan content creator yang sering menampilkan video tentang mukbang dan kenikmatan ramen di berbagai platform sosial media dan berbagai drama.

Generasi muda saat ini memilih menikmati mie sebagai bagian gaya hidup karena dianggap sebagai makanan yang praktis, harganya murah. Generasi Muda Korea biasanya memilih menikmati ramyeon pada saat malam hari khususnya pada musim gugur dan musim dingin. Terkadang generasi muda juga mengungkapkan "Mau makan ramyeon?" kepada teman dan ungkapan ini mengandung makna tidak hanya sekedar mengajak makan ramyeon bersama tetapi juga mengandung makna keromantisan dan moment penting sebagai ajakan untuk bertandang ke rumah sembari menikmati ramyeon.

Di Indonesia, akhir-akhir ini sajian dan olahan dari mie instan kian popular dengan tampilnya berbagai kreasi menu dari mie instan salah satunya sajian Mie Bangladesh. Selain itu juga di berbagai platform sosial media banyak ditampilkan content yang berisi kegiatan mukbang mie, olahan hack mie instan, yang semakin menambah kepopuleran mie instan di Indonesia. Mie Instan, Ramyeon, dan Ramen merupakan cerminan gaya hidup dari generasi muda baik Indonesia maupun Korea saat ini di era budaya serba cepat-cepat.