Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Ada Apa Saja di Islamic Center Tubaba yang Jadi Destinasi Wisata Unggulan

Diperbarui: 24 April 2025   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Agung Tubaba di Islamic Center Tubaba memiliki konsep yang unik dengan danau di sekeliling (dokpri) 


Siang itu Tulang Bawang Barat (Tubaba) begitu gerah dan terik. Setelah hujan semalaman dan pagi yang sejuk di Bandar Lampung, cuaca ini begitu kontras. Sempat kepanasan ketika berfoto di Tugu Empat Marga dan beberapa spot di Tubaba, rasanya mata otomatis segar ketika tiba di Islamic Center Tubaba.

Bagaimana tidak segar, sekian hektar kompleks Islamic Center diisi oleh rerumputan dan pepohonan. Juga ada danau buatan dengan begitu banyak ikan di dalamnya yang hampir mengelilingi bangunan. Bangunan besarnya sendiri ada dua.  Yaitu, Masjid Agung Tulang Bawang Barat dan Sessat Agung dengan jembatan penghubung kedua bangunan.

Banyak pepohonan dan danau sehingga mata terasa segar (dokpri) 


Ketika hendak melangkah ke arah bangunan utama, beberapa penjual mendekat. Mereka menawarkan pakan ikan. Harga pertiga bungkusnya Rp5 ribu. Sedangkan Rp10 ribu dapat  tujuh bungkus.

Wah danau buatannya memang sungguh luas. Ada banyak ikan di dalamnya yang nampak kelaparan. Ketika pakan ikan ditaburkan,  ikan-ikan bermunculan di permukaan dan nampak berebutan. Wah apa mereka betul-betul kelaparan ya?! Aku jadi kepikiran.

Banyak ikan di dalamnya, mereka tidak kelaparan kan?! (Dokpri) 


Bangunan yang bernama Sessat Agung merupakan wujud modern Nuwa Sesat, yaitu tempat untuk melakukan musyawarah dan pertemuan adat empat marga besar Tulang Bawang. Keempat marga tersebut adalah Puyang Bulan, Puyang Aji, Puyang Umpu, dan Puyang Tegamoan.

Pembagian ruangan dalam Nuwa Sesat melambangkan keharmonisan antara hubungan manusia dan sesamanya juga antara masyarakat dan lingkungan. Di dalam Nuwa Sesat ada ruang musyawarah resmi (pusiban), pertemuan kecil (anjungan), penyimpanan alat musik (tetabuhan), dan ruang untuk beristirahat (gajah merem).

Bentuk Sessat Agung mengadopsi Nuwa Sesat yang khas Lampung (dokpri) 

Isi di dalam Sessat Agung masih kosong, masih direnovasi (dokpri) 


Bangunan Nuwa Sesat memiliki tangga masuk beratap yang disebut Ijan Geladak.  Atapnya disebut Rurung Agung. Juga ada hiasan payung putih, merah, dan kuning. Payung-payung ini melambangkan tingkatan dan keseimbangan tetua adat masyarakat Lampung.

Bangunan cantik dari kayu ini dikelilingi danau buatan.  Ketika mengintip isinya, rupanya masih kosong karena masih dalam proses renovasi. Banyak pengunjung yang duduk-duduk di anjungan untuk menikmati hawa sejuk sambil memberi makan ikan.

Bangunan masjid dari luar nampak modern dan unik (dokpri) 

Nah di samping Sessat Agung adalah bangunan masjid yang bernama Masjid Agung Tulang Bawang Barat atau juga disebut Masjid Baitus Shobur.  Masjid ini juga punya sebutan Masjid Asmaul Husna dan Masjid 99 Cahaya karena pilar selasar diberi lempengan Asmaul Husna.  Nama-nama Tuhan ini juga tertera di langit-langit masjid yang terpantul oleh cahaya matahari atau lampu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline