Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

Sedapnya Kue Balok dan Gerem Asem Khas Pandeglang dari Balik Kamera Ponpes Assa'adah

Diperbarui: 27 Maret 2024   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat kuliner daerah dalam jumlah panjang memerlukan tenaga dan waktu yang besar (sumber gambar: Assaadah Documentation) 


Singkong alias ubi kayu itu direbus lalu ditumbuk hingga halus. Adonan yang telah halus itu kemudian dicampur dengan bumbu kelapa yang gurih. Jadilah kue balok khas Pandeglang yang lembut, kenyal, dan gurih. Itulah salah satu kuliner khas Pandeglang yang tersaji dalam film dokumenter produksi Pondok Pesantren Assa'adah.

Masakan tradisional adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia. Tiap daerah di negeri ini rata-rata memiliki makanan khas masing-masing, sehingga khazanah kuliner Indonesia sungguh kaya dan beragam.

Sayangnya tak sedikit kuliner tradisional yang namanya relatif kurang dikenal oleh masyarakat di luar daerah tersebut. Untuk itulah peranan film penting, baik fiksi ataupun dokumenter, untuk mendokumentasikan dan mengenalkan makanan tersebut ke kalangan umum.

Kue balok khas Pandeglang berbeda dengan kue balok viral khas Bandung (sumber gambar: Assaadah Documentation) 


Dari Pandeglang, Banten, ada berbagai macam makanan yang kiranya belum diketahui masyarakat luas. Makanan tersebut di antaranya kue balok, apem bohay, sate bandeng, pecak bandeng, dan gerem asem.

Selama 22 menit, film ini melakukan wawancara terhadap beberapa pelaku usaha kuliner. Materi pertanyaan umumnya asal mula makanan, bahan baku dan cara memasak, pemasaran, dan harapan terhadap kuliner daerah tersebut.

Kue balok mendapat porsi tayangan yang paling lama. Di sini penonton diperlihatkan betapa lamanya proses memasak dan betapa kerasnya usaha yang dilakukan demi menghasilkan makanan tradisional.

Selintas mirip getuk lindri tapi ada bumbunya yang bikin gurih (sumber gambar: Saaadah Documentation) 


Terlihat di tayangan video, seorang pria berkeringat deras memasak singkong. Kemudian beberapa pemuda menumbuk singkong yang sudah direbus matang hingga halus. Di tempat lain seorang ibu menumbuk kelapa dan aneka rempah untuk dioleh jadi bumbu serundeng, campuran dari singkong tersebut. Baru kemudian singkong dibentuk dan permukaanya dilumuri bumbu serundeng tersebut dan dibungkus.

Hal yang sama juga bisa dilihat dari pelaku usaha apem bohay. Apem ini memiliki bahan yang sama dengan apem pada umumnya, yakni tepung beras, tape, air, dan garam. Namun yang membedakan warna apem ini putih dan berukuran lebih besar dari rata-rata sehingga disebut bohay. Apem ini hambar jika disantap biasa, namun rasanya menjadi sedap karena disajikan dengan kuah gula merah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline