Lihat ke Halaman Asli

Devi Novianti Fernanda

Writer • Motivator • Content Creator • Muslimah Preneur

Mengatasi Rasa Ketidaknyamanan dalam Bekerja

Diperbarui: 22 September 2021   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: freefik.com

Pandemi ini, mencari kerja begitu sulit. Malah yang sudah memiliki pekerjaan pun banyak yang di-PHK. Sedangkan keadaan ekonomi negara ini tidak stabil. Banyak orang yang kesulitan walau sekadar untuk makan.

Dari masalah pekerjaan ini juga, banyak masalah-masalah lain yang bermunculan. Tingkat perceraian meningkat, kriminalitas pun begitu, dan kelaparan di mana-mana. Semua ini begitu memprihatinkan. Mungkin kita salah satu orang yang terkena dampaknya.

Jika hingga detik ini, Allah masih perkenankan kita untuk bekerja, hal apa lagi yang bisa kita lakukan selain bersyukur? Jangan sampai kita semua jadi kufur atas nikmat-Nya.

Ketika orang lain pergi di pagi hari untuk mencari pekerjaan, alhamdulillah kita hanya harus pergi ke tempat kerja. Jadi, pergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Karena banyak orang yang menginginkan pekerjaan kita ini.

Bersyukurlah dengan pekerjaanmu selama itu halal dan baik. Betapa banyak orang yang bekerja ditempat yang bagi mereka nyaman, tetapi ternyata riba atau haram. Padahal hal itu bisa menjadi bumerang untuk kita.

Pasti ada saatnya kita mengeluh tentang pekerjaan kita. Entah itu karena melelahkan atau banyak menyita waktu karena harus lembur dan sebagainya. Lagi-lagi kita harus membiasakan diri untuk bersyukur dan mengurangi keluhan-keluhan kita itu.

Tidak sedikit juga yang mengeluh karena merasa tidak nyaman. Namun, sebenarnya kenyamanan itu bisa kita ciptakan. Sebab yang menjadi kunci itu, apakah kita bisa menikmati pekerjaan kita atau terus menganggapnya sebagai beban. Kecuali jika yang membuat tidak nyaman adalah aturannya yang melanggar aturan Allah. Kita wajib merasa tidak nyaman dan tidak bertahan di tempat seperti itu.

Sebab apa yang akan kita dapatkan jika melanggar aturan Allah? Hanyalah kesengsaraan yang mungkin tidak ditunjukkan di dunia, tetapi di akhirat. Bisa juga ditimpakan di keduanya. Naudzubillah.

Memang sebenarnya ada dua faktor yang bisa membuat kita nyaman. Pertama, datangnya dari luar. Bagaimana lingkungan atau orang-orang di sekitar kita. Kedua, berasal dari diri kita sendiri. Tentang bagaimana kita dalam menanggapi sesuatu.

Faktor dari luar memang tidak bisa kita kendalikan. Seringkali meski kita mampu menanggapi dengan baik, tidak berarti hilang semua gangguan-gangguan yang ada. Ke depannya mungkin akan terus terulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline