Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Saya Lebih Memilih Simon McMenemy Bertahan

Diperbarui: 19 Oktober 2019   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simon McMenemy saat presscon. (Poskotanews.com)

"Simon out! Seto in!"
Itu bukan teriakan netizen ataupun jurnalis dan penulis artikel, melainkan ucapan dari Justinus Lhaksana. Pria yang ditunjuk sebagai Dirtek Timnas Futsal Indonesia itu sempat mengatakan hal itu di channel Youtube milik Valentino Simanjuntak beberapa waktu lalu. Mengapa ucapan itu dapat terlontarkan?

Tentu tidak lain karena kekalahan timnas Indonesia atas timnas Vietnam beberapa hari lalu. Ironisnya, timnas Garuda kalah di kandang sendiri. Hal ini membuat banyak orang marah. Termasuk para pengamat sepakbola seperti Justinus Lhaksana.

Ingin sedikit kenal Coach Justin? Baca di sini.

Tonton video komentar Coach Justin yang menyebut Simon Out dan Seto In:



Maka dari itu, ucapan tersebut muncul dan viral. Lalu, apakah saya juga mengamini pernyataan itu -seperti netizen dan lainnya?

Saya akan menyetujuinya jika persyaratan yang saya ajukan terpenuhi.

Seto dan Danilo Fernando. (Sleman-football.com)

Pertama, Seto harus menuntaskan pekerjaannya di PSS Sleman sampai Liga 1 2019 berakhir. We must know what the result about his journey on the top Indonesian football league! Memang, tidak harus juara. Sangat tidak perlu. Karena, mereka (PSS) adalah tim promosi. Bertahan adalah misi paling bagus dan masuk 10 besar adalah bonus besar. Itulah yang ingin saya lihat dari keberadaan Seto Nurdiyantoro sebagai calon pelatih timnas.

Kedua, tepati janji profesional PSSI dengan Simon McMenemy. Setidaknya, berikan kesempatan Simon McMenemy melatih timnas sampai akhir tahun ini. Selebihnya (tahun depan), PSSI dapat mengevaluasi secara besar kinerja timnas bersama Simon dan boleh mengambil keputusan untuk mengganti pelatih timnas.

Ketiga, buatlah daftar calon pelatih secara tepat dan libatkan pengamat dan orang-orang yang sangat melek terhadap sepakbola Indonesia untuk melakukan pemilihan calon pelatih tersebut. Mengapa?

Tanpa merendahkan kapasitas berorganisasi terhadap pengurus PSSI saat ini dan saat nanti, bagi saya, pemilihan pelatih pada masa depan harus open minded. Karena, zaman sudah maju. Ranah informasi dan teknologi sudah canggih. Maka, manfaatkan itu untuk mencari solusi yang terbaik, khususnya dalam penentuan calon pelatih timnas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline