Kuliah, Ngopi, dan Wisuda Tepat Waktu
Oleh Deddi Ajir
Di tengah padatnya aktivitas kuliah dan tumpukan tugas kampus, coffee shop kian menjadi pilihan utama mahasiswa di Kota Padang untuk "kabur sejenak" dari rutinitas. Bukan semata untuk menikmati secangkir kopi, tetapi juga untuk menikmati suasana, menyelesaikan tugas, hingga sekadar berbincang santai dengan teman.
Kawasan strategis seperti Jl. Khatib Sulaiman, Ulak Karang, hingga Air Tawar kini dipenuhi deretan coffee shop dengan konsep estetik dan nyaman. Dari luar, bangunannya terlihat modern dan mengundang, sementara di dalam, pengunjung disambut dengan aroma kopi, interior yang "Instagramable", dan jaringan wifi gratis yang stabil. Kombinasi inilah yang menjadi magnet utama bagi kalangan muda.
"Kalau belajar di kos kadang susah fokus, tapi di coffee shop rasanya lebih semangat. Suasananya tenang, jadi tugas cepat selesai," ujar Aulia Rahman (21), mahasiswa Universitas Negeri Padang yang hampir setiap pekan mengerjakan tugas kelompok di salah satu kedai kopi di Ulak Karang.
Penelitian dari Universitas Negeri Padang tahun 2022 yang berjudul "Fenomena Pelaku Konsumtif Remaja Kota Padang Penikmat Coffee Shop" --- oleh David Yose, Ikhwan Ikhwan, dan Emizal Amri --- menunjukkan bahwa coffee shop kini berfungsi lebih dari sekadar tempat makan dan minum. Ruang-ruang ini telah menjadi tempat produktif baru bagi mahasiswa, mulai dari mengerjakan tugas kuliah, berdiskusi kelompok, hingga merancang kegiatan organisasi kampus.
Menariknya, sejumlah pengelola coffee shop di Padang mulai melihat peluang untuk mengembangkan konsep syariah dalam manajemen bisnis mereka. Selain kenyamanan tempat, nilai-nilai syariah dinilai dapat menjadi daya tarik tambahan, seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kehalalan produk dan etika usaha.
"Kami berusaha menciptakan suasana yang nyaman sekaligus aman. Menu dan pengelolaan keuangan kami sesuaikan dengan prinsip syariah, supaya pengunjung merasa tenang," ujar Rizki Saputra, pengelola salah satu coffee shop di kawasan Air Tawar.
Meski gaya hidup "kuliah sambil ngopi" terus berkembang, penting diingat bahwa manajemen waktu dan keuangan tetap menjadi kunci. Nongkrong di coffee shop tak seharusnya membuat mahasiswa terlena dan lalai terhadap kewajiban akademik.
"Kuncinya pintar-pintar atur waktu dan budget. Kalau ngopi sambil nugas itu produktif, bukan buang-buang waktu," tambah Aulia.
Jika dikelola dengan bijak, coffee shop dapat menjadi "ruang belajar alternatif" yang menyenangkan. Mahasiswa bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, berdiskusi dengan nyaman, dan tetap menjaga produktivitas --- sehingga target wisuda tepat waktu bukanlah hal yang mustahil (DA).