Lihat ke Halaman Asli

Taruhan Kredibilitas Lembaga Quick Count

Diperbarui: 20 April 2019   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Wikipedia

SAYA pikir setelah 17 April 2019 perdebatan panas terkait pilpres sudah usai. Ternyata dugaan saya meleset. Hari-hari pasca-pilpres, debat di medsos dan media massa malah tambah panas.

Rupanya, hasil quick count (QC) tak cukup ampuh untuk mengerem silang pendapat. Apalagi bagi kubu #02 yang di posisi losser. Ditambah salah input data di KPU yang menjadi justifikasi mereka untuk mengerek tagar #INAelectionSOS.

Saya termasuk yang masih percaya hasil QC. Sebab, merujuk histori, sejak Pilpres 2004 hasil QC lembaga kredibel tak pernah meleset. Hanya selisih single digit. Bahkan nol koma. Lihat infografis di atas.

Maka, tak berlebihan ketika Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika, bertaruh kredibilitas dengan Fadli Zon. Jika hasil QC meleset, dia akan mundur sebagai polster.

Sebaliknya, Fadli Zon harus mundur sebagai politisi jika ternyata hasil QC sahih. Pertaruhan seimbang.

Saya yakin, sembilan lembaga lain sejalan dengan keberanian Yunarto. Saya tak terpikirkan sama sekali lembaga sekredibel dan sesenior Kompas, misalnya, bertaruh kredibilitas dengan memainkan survei pesanan.

Makanya, ketika Taufik Mohamad, driver Grabcar yang saya sewa tadi pagi, bertanya, "Jadi, siapa sebetulnya yang menang, Pak?" Saya dengan cepat menjawab: Jokowi.

Ada kesalahan input, iya. KPU pun sudah mengakui, dan minta maaf. Sangat manusiawi, data form C1 dari 813.350 TPS seluruh Indonesia ada 10-20 biji yang salah input. Terlalu kecil untuk bisa membalik hasil.

Jangankan data sebanyak itu. Poligamers beristri empat pun kadang salah jadwal kunjungan.

"Harusnya ngunjungi Henny, kelupaan nginep di rumah Lastri. Eh, yang ngambek malah Oca dan Sisca," celetuk Gondrong, poligamers asal Ciketing, Bekasi.

So, santai sajalah. (DW)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline