Lihat ke Halaman Asli

Sallahudin Rifqi

Islamic Economics Student at UNIDA Gontor | Konsultan AHE Pusat | Secretary of Syariah Investment Gallery | Bank Indonesia Scholarship Awardee 2025 | Member of Generasi Baru Indonesia (GenBI) 2025 | Interests in Public Economics, Business Economics, and Marketing, focusing on policy impact, business strategy, and consumer behavior.

Kunci Hidup Tenang Ada di Sini Loh! Panduan Lengkap Merencanakan Keuangan Masa Depan

Diperbarui: 21 September 2025   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ketenangan Seseorang (Sumber: Pinterest

"Hidup tenang" secara finansial bebas dari stres utang, siap menghadapi kebutuhan mendadak, dan mampu meraih impian bukanlah sebuah kemewahan yang hanya bisa diraih di usia senja. Ia adalah sebuah mahakarya yang fondasinya harus dibangun sejak dini, bahkan saat kamu masih di bangku sekolah atau baru meniti karier.

Merencanakan keuangan bukanlah sekadar tentang menjadi kaya, melainkan tentang menjadi merdeka. Merdeka untuk membuat pilihan, mengejar cita-cita, dan hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kamu yakini. Berikut adalah panduan komprehensif untuk menjadi arsitek bagi masa depan finansialmu sendiri.

Foto Memegang Uang (Sumber: Pinterest)

Langkah 1: Kenali Tujuanmu - Mengapa Kamu Membutuhkan Uang?

Sebelum membahas cara mengelola uang, kamu harus tahu untuk apa uang itu akan digunakan. Tanpa tujuan yang jelas, motivasi akan mudah goyah. Coba luangkan waktu untuk memetakan tujuan-tujuan besar dalam hidupmu. Ini bukan sekadar mimpi, melainkan target nyata yang membutuhkan perencanaan:

  • Pendidikan: Apakah kamu ingin melanjutkan studi ke jenjang S1, S2, atau mengambil sertifikasi profesional yang mahal?
  • Membangun Keluarga: Menikah dan memulai hidup baru membutuhkan persiapan finansial yang matang, mulai dari biaya pernikahan hingga persiapan rumah pertama.
  • Ibadah & Spiritualitas: Bagi yang Muslim, menunaikan ibadah Haji atau Umrah adalah panggilan jiwa yang perlu direncanakan biayanya dari jauh-jauh hari.
  • Kemandirian di Hari Tua: Menikmati masa pensiun dengan nyaman tanpa menjadi beban adalah hak yang harus diperjuangkan sejak masa produktif.
  • Tujuan Mulia Lainnya: Membeli kendaraan, memberangkatkan haji orang tua, hingga memiliki dana abadi untuk sedekah dan wakaf.

Dengan memiliki tujuan yang konkret, kamu memberikan makna pada setiap Rupiah yang kamu sisihkan.

Foto Infflasi (Sumber: Pinterest)

Langkah 2: Pahami Ancaman Inflasi - Si Pencuri Nilai Uang

Setelah tahu tujuanmu, kenali musuh terbesarmu: inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus, yang berarti nilai uangmu menurun seiring waktu. Uang Rp100.000 hari ini tidak akan bisa membeli barang yang sama dengan Rp100.000 lima tahun dari sekarang.

Contoh sederhananya, harga semangkuk bakso yang dulu Rp5.000 kini bisa mencapai Rp12.000. Artinya, kekuatan uangmu telah tergerus. Jika kamu hanya menyimpan uang di tabungan biasa dengan bunga rendah, nilainya akan kalah cepat dengan laju inflasi. Karena itu, kamu tidak hanya butuh menabung, tetapi juga berinvestasi agar uangmu bisa bertumbuh dan mempertahankan daya belinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline