Lihat ke Halaman Asli

Peran Greta Thunberg dalam Meningkatkan Kesadaran Pemanasan Global

Diperbarui: 7 April 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 REUTERS/Eduardo Munoz via Tempo.co

Kebutuhan untuk mengatasi pemanasan global semakin mendesak. Indonesia merupakan salah satu dari banyak negara di dunia yang merasakan dampaknya. Perubahan iklim ekstrem yang disebabkan oleh pemanasan global telah menimbulkan dampak buruk pada bidang kehidupan sosial, kesehatan, lingkungan hidup, dan ekonomi. 

Peningkatan suhu yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang terus melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca ke atmosfer, merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan nitrogen oksida (N2O) merupakan contoh gas rumah kaca yang mempunyai kemampuan menyerap dan menahan panas di atmosfer. 

Pergeseran pola cuaca yang tidak terduga ini menimbulkan dampak yang mulai terasa. anomali cuaca, seperti curah hujan yang tidak menentu, kekeringan berkepanjangan, dan parah.

Greta Thunberg dari Swedia meluncurkan gerakan lingkungan hidup yang telah menarik perhatian jutaan orang yang ingin mempengaruhi para pemimpin global. 

Greta Thunberg meluncurkan gerakan 'School Strike for Climate', yang menyerukan siswa untuk membolos demi menjaga lingkungan, setahun yang lalu. Meskipun usianya baru lima belas tahun saat itu, dia memutuskan untuk membolos dan melakukan protes di depan Parlemen Swedia. Dia mendesak tindakan lingkungan yang lebih besar dari para pemimpin internasional. 

Konferensi Perubahan Iklim COP25 di Madrid, Spanyol, merupakan langkah besar berikutnya dalam gerakan lingkungan hidup. KTT 12 hari tersebut, yang dihadiri oleh hampir 200 negara, berupaya mengidentifikasi strategi untuk memitigasi dampak perubahan iklim. 

Inisiatif yang dimulai oleh Greta sangat dinantikan oleh para aktivis lingkungan hidup, yang percaya bahwa hal ini akan memberikan dorongan pada konferensi yang ada. Bagaimana Greta berubah dari seorang aktivis remaja di Swedia menjadi simbol kampanye lingkungan hidup di seluruh dunia?

Semuanya bermula ketika dia mengambil keputusan untuk membolos setiap hari Jumat. Greta memposting foto dirinya sedang duduk di luar Riksdag, gedung parlemen Swedia, pada 20 Agustus 2018. 

Di sebelahnya terdapat poster yang mendesak pemerintah untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus memberikan kritik. Dia menerbitkan foto dirinya empat hari sebelumnya, menyatakan bahwa dia tidak akan menggunakan penerbangan sebagai cara untuk menurunkan jejak karbonnya. Gambar tersebut memperlihatkan dirinya mengenakan kaus oblong bergambar pesawat dicoret. 

Ia juga membujuk orang tuanya untuk berhenti mengonsumsi daging dan kini menjadi vegan. Ia mengetahui bahwa aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim ketika ia berusia delapan tahun, namun para pembuat kebijakan memilih untuk tidak mengatasi bencana ini, yang berpotensi mengubah permukaan bumi secara drastis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline