Lihat ke Halaman Asli

Kejutan dari Partai Banteng, Kapitra Ampera dan Yusuf Supendi Jadi Caleg PDIP

Diperbarui: 18 Juli 2018   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hari terakhir pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Pemilu 2019,  terdapat kejutan yang sangat dimungkinkan dalam dunia politik.  Setidaknya ada dua hal yang menarik perhatian publik terkait caleg dari  PDI Perjuangan.

Adalah, majunya pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS), Kapitra Ampera,  sebagai caleg dari PDI Perjuangan. Selain itu, pendiri Partai Keadilan  Sejahtera (PKS), Yusuf Supendi yang juga menjadi caleg dari partai  berlambang banteng itu.

Majunya dua orang yang selama ini dikenal berasal dari kelompok yang  memusuhi PDI Perjuangan bukanlah tanpa alasan. Mereka tentunya telah  memiliki penilaian rasional sendiri.

Seperti misalnya, Kapitra Ampera menjadi caleg karena adanya dialog PDI  Perjuangan dengan masyarakat Sumatera Barat yang menghendaki adanya  jembatan untuk calon dari Sumbar di Pemilu 2019. Oleh karena itu,  Kapitra Ampera kemudian dipilih untuk menjadi salah satu caleg partai  pemerintah di wilayah tersebut.

Sementara itu, Yusuf Supendi 'melompat' menjadi caleg PDI Perjuangan  karena karena memahami dan setuju dengan ideologi nasionalisme religius a  la Pancasila 1 Juni 1945.

Selain itu, Yusuf Supendi yang merupakan generasi pertama PKS memilih  PDI Perjuangan karena berbagai riset menunjukkan bahwa 70 persen pemilih  partai itu adalah kaum santri dan muslimin yang taat.

Hadirnya dua orang dari latar belakang yang berbeda itu pun  menambah  warna pada PDI Perjuangan. PDIP terbuka untuk semua kalangan. PDIP  sendiri sangat menyambut, inisiatif semua tokoh yang mau berdialog dan  bekerja sama membangun bangsa.

PDI Perjuangan hingga saat ini terus membangun jati dirinya sebagai  rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya, sehingga mereka yang bergabung  dan menyatakan PDIP sebagai partai yang berdiri kokoh dengan Pancasila,  maka dialog kebangsaan itu sangat penting dilakukan.

Inilah wujud perjuangan politik yang berkeinginan menjunjung tinggi  keluhuran cita-cita. Sekat golongan hanyalah jalan, sedangkan kemajuan  dan kebaikan bangsa adalah tujuan akhirnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline