Mohon tunggu...
Dani Wijaya
Dani Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Keras

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kejutan dari Partai Banteng, Kapitra Ampera dan Yusuf Supendi Jadi Caleg PDIP

18 Juli 2018   06:04 Diperbarui: 18 Juli 2018   06:47 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hari terakhir pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Pemilu 2019,  terdapat kejutan yang sangat dimungkinkan dalam dunia politik.  Setidaknya ada dua hal yang menarik perhatian publik terkait caleg dari  PDI Perjuangan.

Adalah, majunya pengacara Habib Rizieq Shihab (HRS), Kapitra Ampera,  sebagai caleg dari PDI Perjuangan. Selain itu, pendiri Partai Keadilan  Sejahtera (PKS), Yusuf Supendi yang juga menjadi caleg dari partai  berlambang banteng itu.

Majunya dua orang yang selama ini dikenal berasal dari kelompok yang  memusuhi PDI Perjuangan bukanlah tanpa alasan. Mereka tentunya telah  memiliki penilaian rasional sendiri.

Seperti misalnya, Kapitra Ampera menjadi caleg karena adanya dialog PDI  Perjuangan dengan masyarakat Sumatera Barat yang menghendaki adanya  jembatan untuk calon dari Sumbar di Pemilu 2019. Oleh karena itu,  Kapitra Ampera kemudian dipilih untuk menjadi salah satu caleg partai  pemerintah di wilayah tersebut.

Sementara itu, Yusuf Supendi 'melompat' menjadi caleg PDI Perjuangan  karena karena memahami dan setuju dengan ideologi nasionalisme religius a  la Pancasila 1 Juni 1945.

Selain itu, Yusuf Supendi yang merupakan generasi pertama PKS memilih  PDI Perjuangan karena berbagai riset menunjukkan bahwa 70 persen pemilih  partai itu adalah kaum santri dan muslimin yang taat.

Hadirnya dua orang dari latar belakang yang berbeda itu pun  menambah  warna pada PDI Perjuangan. PDIP terbuka untuk semua kalangan. PDIP  sendiri sangat menyambut, inisiatif semua tokoh yang mau berdialog dan  bekerja sama membangun bangsa.

PDI Perjuangan hingga saat ini terus membangun jati dirinya sebagai  rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya, sehingga mereka yang bergabung  dan menyatakan PDIP sebagai partai yang berdiri kokoh dengan Pancasila,  maka dialog kebangsaan itu sangat penting dilakukan.

Inilah wujud perjuangan politik yang berkeinginan menjunjung tinggi  keluhuran cita-cita. Sekat golongan hanyalah jalan, sedangkan kemajuan  dan kebaikan bangsa adalah tujuan akhirnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun