Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Alasan Mengapa Porsi Makanan di Restoran Mewah Kecil

Diperbarui: 9 November 2021   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi makanan di restoran mewah. | Sumber: pixabay

Makan di restoran mungkin hal yang biasa bagi sebagian kalangan. Apalagi jika restoran yang dikunjungi mewah dan wah. Tentu bisa menguras kantong lebih dalam lagi. 

Meskipun saya tidak pernah makan di restoran mewah, tapi pernahkah kita memerhatikan porsi makanan di restoran mewah sedikit? Piringnya sebesar gaban makanannya setitik. 

Tentu menjadi pertanyaan mengapa bisa demikian. Hal ini jauh berbeda dengan porsi warteg yang biasa saya makan. Dalam satu porsi terdapat nasi, sayur, telur, kerupuk dan masih banyak lagi. Tentu lebih ramah di kantong. 

Ternyata di balik itu semua ada alasan tersendiri mengapa porsi makanan di restoran mewah sedikit. Alasan tersebut beragam, mulai dari bahan yang mahal hingga dari sisi psikologis. 

Ide porsi makanan sedikit muncul pada awal abad ke-20 di Prancis. Dengan porsi sedikit, kita bisa menikmati beragam hidangan. Mulai dari makanan pembuka, pastry hingga dessert. 

Porsi makanan yang sedikit memberi kesan mewah pada kita. Apalagi, restoran mewah biasanya dilengkapi dengan suasana nyaman dan peralatan makan yang mewah juga.

Hidangan di restoran mewah juga banyak. Mungkin saja bisa lebih dari enam hidangan, jika porsi makanan yang disajikan besar, tentu kita tidak akan bisa memakan itu semua. Hal ini memang sengaja didesain dengan sebutan "edisi terbatas."

Bahan makanan di restoran mewah jelas memiliki kualitas yang bagus. Bahan makanan tersebut tidak hanya dibeli dari satu supermarket saja. Melainkan didapat dari produsen yang selalu menjaga kualitas makanannya. 

Tidak jarang bahan makanan di restoran mewah melalui impor. Tentu bahan impor memiliki kualitas yang tinggi. Jadi tidak heran jika porsi yang disediakan kecil. 

Ketika kita memesan makanan mewah, lalu makanan tersebut datang dengan porsi sedikit, otak kita akan merasa senang. Hal itu memang logis, karena kita tahu jika bahan mahal hanya disajikan dengan porsi kecil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline