Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pembuatan Musik dan Permasalahan Hak Cipta

Diperbarui: 15 Januari 2024   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DJ David Guetta (Sumber gambar: kompas.com)

Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam industri musik telah membawa revolusi dalam cara musik dikembangkan dan diproduksi. AI memungkinkan musisi untuk menciptakan musik yang lebih kreatif dan lebih menarik.

Seorang disjoki (DJ) kenamaan David Guetta juga pernah menggunakan teknologi AI. Ia menambahkan vokal dengan gaya Eminem ke salah satu lagunya pada tahun 2023 lalu. Dengan menggunakan dua situs AI, Guetta membuat lirik dan rap dengan gaya Eminem dalam sebuah pertunjukan live.

Guetta sendiri mengaku tidak akan merilis lagu tersebut secara komersial. Namun, ia menilai ke depannya akan banyak musisi menggunakan AI.

Tahun 2023 lalu dunia musik juga sempat heboh ketika sebuah lagu ciptaan AI mengincar untuk masuk nominasi di Grammy Awards 2024. Namun, pihak Grammy menyebut bahwa nominasi atau penghargaan tidak akan diberikan baik kepada lagu ciptaan AI maupun orang-orang  yang mendorong AI.

Lagu yang dimaksud tersebut berjudul Heart on My Sleeve. Lagu ini disusun oleh seorang anonimus yang mengidentifikasi dirinya dengan julukan Ghostwriter. Heart on My Sleeve disusun oleh Ghostwriter dengan memanfaatkan AI untuk mengisi vokal dengan suara rapper Drake dan The Weeknd.

Ghostwriter sendiri terus produktif menyusun lagu-lagu dengan bantuan AI. Ia memanfaatkan AI untuk mengisi vokal dengan suara Drake, Lil Wayne, Travis Scott, The Weeknd, dan lainnya. Lagu-lagu tersebut bisa dinikmati di kanal Youtube Ghostwriter. (@officialghostwriter977).

Dalam profilnya, Ghostwriter mengaku bahwa saat ini ia tidak bisa mengambil keuntungan dari musik AI tersebut.  "I'm unable to distribute and profit from my Al music at the time, so feel free to donate to show your support," tulisnya pada bio akun miliknya.

Ghostwriter menciptakan musik dengan bantuan AI (Sumber gambar: profil akun Youtube Ghostwriter)

Sebagian besar orang, khususnya anak muda terbiasa memanfaatkan platform musik digital, seperti Spotify. Platform tersebut menggunakan algoritma machine learning (AML) yang disematkan pada akun user melalui pengalamannya mendengarkan dan memutar lagu.

AML ini merangkum semua aktivitas user ketika memilih dan mendengar lagu. Seperti lagu apa yang diputar, pada bagian mana lagu (lirik, melodi) itu sering diulang-ulang oleh user, lagu apa saja yang disematkan ke playlist, dan lainnya. AML merangkum semuanya menjadi metadata, kemudian AML akan mencari lagu-lagu lain yang serupa dan merekomendasikan kepada user tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline