Lihat ke Halaman Asli

Khilafah Berpeluang Ganti Pancasila!!!

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tgl 1 Juni kita peringati Harlah Pancasila, kiranya para aktor politik meluruskan esensi Dasar Negara Pancasila dan bukan Pilar Negara (baca Pancasila Bukan Pilar Negara di status ini).

Pertanyaan masih saktikah Pancasila? Itu tgt pada sudah adilkah Negara membangun kesejahteraan rakyat ? Jika jujur melihat dibangsa manapun ada gerakan rakyat oleh krn ketidak adilan.
Membuka lembaran sejarah bangsa Indonesia yang kelam, maka ditemukan dua gerakan besar berkeinginan menggantikan Dasar Negara Pancasila yakni Komunis dan Islam. Keduanya sebagaimana gerakan bahkan revolusi di berbagai bangsa tumbuh dan berjuang oleh karena adanya KETIDAK ADILAN yang dilakukan rejim penguasa terhadap rakyat. Maka kitapun perlu mewaspadai jangan sampai justru kinerja Rejim Pemerintah saat ini adalah SEBAGAI PEMICU Gerakan rakyat by HTI Menegakkan Khilafah di Indonesia ?

Rejim Jokowi yang bisa saja terjebak dalam afiliasi ke negara Komunis Cina, justru menimbulkan efek menggeliatnya gerakan Khilafah di Indonesia. Melihat fenomena yg berkembang diatas lahan subur kemiskinan dan keterpurukan rakyat mk Gerakan Khilafah sangat berpeluang mengganti Pancasila. Mengapa krn Pemerinthn yg lemah. Mengapa krn ketidak adilan meluas, aset negara tergadaikan, kekayaan alam dikuras asing dan aseng, korupsi melanda meluas. Semua kelemahan negara selama 70 tahun oleg karena HILANGNYA PILAR KE EMPAT: Ekonomi Kerakyatan (UUD 1945 Ps.33). Semoga Pancasila Tak tergantikan, dan kita tak kehendaki itu. Namun... jika negara tiba pada suatu kondisi keterpurukan tertentu (dan tentara terpojok) maka mayoritas dapat dimobilisasi oleh sekian juta warga HTI maka yang tidak kita kehendaki dapat terjadi.Kiranya rejim pemerintahan saat ini menyadari dan mengambil langkah. Kiranya Tuhan menolong bangsa ini !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline