Lihat ke Halaman Asli

Daniel HP Simanjuntak

Seorang Pendidik

Pembelajaran di Masa Pandemi

Diperbarui: 29 Mei 2020   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi covid-19 menunjukkan dampaknya di berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan. Sejak diumumkannya di bulan Maret 2020 lalu, dunia pendidikan pun berespon dengan mengalihkan metode tatap muka dengan daring atau online. 

Perubahan ini telah membuka ketan pendidikan jarak jauh yang secara setengah hati eksis di dunia pendidikan tanah air. Dimana kala itu berbagai program pendidikan jarak jauh ditutup dan hanya diperbolehkan melalui Universitas Terbuka. 

Pada intinya dengan adanya pandemi covid-19 ini, praktek pembelajaran jarak jauh kini bersinar seolah menjadi satu satunya cara untuk melaksanakan pembelajaran sebagai bagian proses pendidikan. Penggunaan Internet, komputer, dan telepon genggam, suka tidak suka menjadi aktifitas sehari hari yang menghiasi proses pembelajaran. 

Di satu sisi pemandangan tersebut mengisyaratkan masa depan bangsa ini akan menjadi lebih maju. Atau dengan kata lain peningkatan intensitas penggunaan Internet dan alat teknologi menjadi sangat signifikan. 

Namun pada pelaksanaannya pembelajaran daring meski awalnya mendapat respon baik dari semua kalangan, semakin kemari dirasakan memberatkan. Penggunaan data Internet telah menambah pengeluaran keluarga. Mereka yang memiliki anggota keluarga yang bersekolah lebih dari dua untuk menunjang pembelajaran daring tentunya akan menghabiskan atau menyiapkan dana Lebih untuk paket data. 

Tidak hanya itu kualitas signal menjadi permasalahan yang juga mempengaruhi pembelajaran daring. Karena beragam ya kondisi geografis membuat beragam pula kemampuan jangkauan Internet masing-masing peserta didik. 

Singkat kata, pembelajaran daring selama pandemi covid-19 ini tidak akan efektifdalam mencapai tujuan pembelajaran nya. Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan khususnya lembaga atau institusi pendidikan beserta guru untuk mengatasi ketidakefektifan ini? Pertanyaannya bagaimana New Normal dilaksanakan dalam proses pendidikan? 

Saya membagi pelaksanaan pendidikan di masa pandemi covid-19 ini menjadi dua skenario, pertama pembelajaran daring dan kedua pembelajaran semi daring. 

Ada beberapa hal yang harus dilakukan berbagai pihak terkait pelaksanaan pembelajaran daring atau proses pendidikan yang efektif di tengah pandemi covid-19. Pertama, pemerintah, baik pusat maupun daerah. Tugas utama pemerintah adalah mempersiapkan infrastruktur yang mendukung pelaksanaan pembelajaran daring.

Imbauan atau aturan tidak akan mulus atau mencapai efektifitasnya jika tidak didukung oleh sarana prasarana. Untuknya pemerintahan kita sekarang sudah menyiapkan jaringan internet dengan membangun jaringan optik untuk distribusi Internet. Namun itu saja tidak cukup, pemerintah harus memperhatikan kesiapan masing-masing sekolah dan perguruan tinggi dalam pelaksanaan dari. 

Kedua, pihak sekolah atau perguruan tinggi memiliki tanggungjawab juga dalam menyiapkan hal hal terkait pelaksanaan pembelajaran daring. Sekolah yang belum memiliki kemampuan dalam pelaksanaan daring harus menjadi perhatian pemerintah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline