Lihat ke Halaman Asli

Damanhuri Ahmad

Bekerja dan beramal

Keagungan Shalawat dalam Maulid Nabi Muhammad SAW

Diperbarui: 9 Oktober 2022   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para ibu-ibu membuat lamang untuk peringatan maulid nabi di masjid. (foto dok damanhuri)

Ketika kontrak belajar disepakati di awal pelatihan imam dan khatib se Padang Pariaman, 5-7 Oktober 2022 di Bukittinggi, para peserta disibukan oleh kontrak itu.

Ya, diluar kegiatan sesi pelatihan yang diadakan Biro Kesra Setdaprov lewat pokok pikiran anggota DPRD Sumbar Muhammad Ridwan.

Sebab, dari kontrak tersebut, terutama yang mengisi waktu dengan membaca Quran, postingan shalawat nabi, dan postingan bermanfaat lainnya, akan dinilai dan dikasih reward di akhir acara.

Postingan video shalawat dari peserta jadi nilai tertinggi, mengingat momen bulan maulud, dimana umat Islam dituntut banyak bershalawat, seraya mengingat perjuangan Nabi Muhammad Saw dulunya.

Masing-masing konten, hanya tiga pemenang, satu sampai tiga terbaik menurut versi panitia yang diberi reward.

Tentu, peserta yang memiliki suara rancak akan menjadi incara panitia untuk dijadikan juara.

Di tambah peserta yang punya kreativitas pula dalam memberikan postingan shalawat tersebut, dengan sendirinya berpotensi dapat hadiah.

Memang hadiahnya tak seberapa. Tetapi, substansi shalawat ini yang menjadi kegemaran peserta, yang dituntut oleh panitia.

Imam dan khatib harus gemar mengaji, rajin bershalawat nabi. Banyak jenis shalat yang tujuannya adalah untuk memuliakan nabi, sekaligus menandakan kecintaan pada nabi.

Momen Rabiul Awal, adalah bulan yang bersejarah. Bulan kelahiran nabi yang patut dihormati dengan melakukan banyak shalawat, tentunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline