Lihat ke Halaman Asli

Menyambut Muharram dengan Amalan Ringan Penuh Makna

Diperbarui: 26 Juni 2025   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangan yang menengadah dalam doa, simbol harapan dan ketulusan hati di bulan Muharram, penuh makna spiritual dan keheningan jiwa. (Okezone)

Bulan Muharram bukan sekadar awal tahun dalam kalender Hijriyah. Lebih dari itu, ia adalah momen spiritual yang sarat makna, saat pintu-pintu kebaikan dibuka lebar oleh Allah SWT bagi hamba-Nya yang ingin mendekat. Tanpa harus menjadi sosok sempurna, setiap kita punya ruang untuk memperbaiki diri - dan Muharram memberi kesempatan itu.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa sunnah, khususnya pada tanggal 9 dan 10 Muharram, yang dikenal sebagai puasa Tasu'a dan Asyura. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Ini bukan semata tentang menahan lapar, tapi tentang menghidupkan jiwa dalam sunyi, menenangkan nafsu, dan menyatu dalam kehendak Ilahi.

Tak kalah penting, memperbanyak istighfar dan sedekah menjadi amalan yang bernilai tinggi. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa siapa pun yang rajin memohon ampun, akan Allah mudahkan jalan keluar dari kesusahan, lapangkan dari segala kerisauan, dan beri rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Ini adalah bukti bahwa istighfar bukan sekadar ucapan, melainkan jalan pulang yang membawa kelegaan jiwa dan kelapangan hidup.

Selain itu, menjauhi perbuatan maksiat serta memperbanyak kebaikan, sekecil apa pun, adalah bentuk nyata dari niat hijrah di tahun baru. Di tengah hiruk pikuk kehidupan, amalan kecil bisa menjadi titik balik: menahan diri dari gosip, menebar senyum tulus, atau sekadar membantu orang lain tanpa pamrih.

Amalan lainnya yang juga bisa dilakukan antara lain adalah membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali, serta membaca ayat kursi sebanyak 360 kali - dimulai dengan basmalah dan diakhiri dengan doa permohonan perubahan ke arah yang lebih baik. Doa ini menjadi simbol pengharapan kita: agar kondisi hidup yang sedang dijalani beralih ke keadaan yang lebih baik atas kehendak Allah.

Berikut adalah doanya:

Sumber: Ust Segaf Baharun

Menjelang pergantian tahun Hijriyah, umat Islam juga dianjurkan membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun. Doa-doa ini berisi muhasabah, pengakuan atas kesalahan, serta harapan besar agar Allah mengampuni dan membimbing langkah kita di masa mendatang. Bukan hanya ritual, ini adalah percakapan intim antara seorang hamba dan Tuhannya - sebuah bentuk kerendahan hati dan pengakuan bahwa kita tidak bisa berjalan sendiri.

Doa Akhir Tahun

Berikut ini doa akhir tahun yang hendaknya dibaca sebanyak 3 kali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline