Lihat ke Halaman Asli

Challenge Nathan Tjoe-A-On Tidak Bermain Saat Perempat Final? Masih Masuk Akal?

Diperbarui: 1 Mei 2024   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tim yang berperingkat 134 dalam rangking FIFA dunia berhasil mengalahkan tim yang berperingkat 71 dalam rangking FIFA dunia dengan skor yang jauh perbedaannya, hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat perbedaan skor mereka yang mencapai 63 peringkat dan juga berhasil mengalahkan dengan perbedaan skor yang cukup jauh, yakni 4-1. Tim dengan peringkat FIFA 134 dunia adalah Tim Nasional Indonesia.

Dengan hasil kemenangan yang terbilang hebat ini, banyak banyak warga serta netizen yang mengucapkan selamat kepada Pelatih Shin Tae Yong karena telah berhasil memimpin Timnas Indonesia meraih kemenangan ini. Karena kemenangan ini, banyak netizen yang percaya bahwa Timnas Indonesia bisa mencapai final. Kepercayaan itu menjadi motivasi Pelatih Shin Tae Yong untuk memenangkan di babak perempat final melawan Timnas Korea Selatan.

Dalam jangka waktu mempersiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya, banyak analisis yang menganalisis pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Yordania sebelumnya dan juga menganalisis peluang kemenangan Timnas Indonesia melawan Timnas Korea Selatan. Dalam analisis tersebut terdapat Bung Towel yang mengajukan challenge Pelatih Shin Tae Yong. 

Bung Towel adalah nickname yang diberikan kepada orang bernama panjang Tommy Welly yang lahir di Bandung, Jawa Barat pada 5 Maret 1971. Bung Towel merupakan seorang pengamat sepak bola dan bahkan pernah menjadi seorang Manager Football Development. Sepanjang karirnya sudah banyak kritikan yang beliau berikan kepada PSSI, salah satu kritikan yang diberikan adalah tentang naturalisasi pemain Timnas Indonesia. Bung Towel mengatakan bahwa proses naturalisasi merupakan jalan pintas untuk "pembuktian" saat proses naturalisasi Justin Hubner.

Kembali ke saat ini, Bung Towel menyampaikan bahwa babak perempat final merupakan ajang untuk membuktikan kualitas Pelatih Shin Tae Yong. Untuk mengecek kualitasnya, Bung Towel menchallenge Pelatih Shin Tae Yong untuk tidak membawa Nathan Tjoe-A-On yang merupakan pemain inti Timnas Indonesia.

Challenge tersebut menimbulkan kontroversi bahkan pengamat sepak bola dan mantan pelatih Timnas Indonesia cabang futsal, Pelatih Justinus Lhaksana mengatakan bahwa challenge tersebut sangat tidak masuk akal. Tujuan utama Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 adalah mendapatkan tiket agar dapat mengikuti pertandingan di Olimpiade Paris 2024, tiket tersebut hanya didapatkan hanya dari juara 1-3 Piala Asia U-23 2024 serta juara 4 yang harus mengalahkan perwakilan dari Afrika, yaitu Guinea untuk memperebutkan 1 tempat di Olimpiade Paris 2024. Namun, Bung Towel mengatakan bahwa tujuan Timnas Indonesia telah tercapai karena berhasil sampai ke babak perempat final, sehingga nothing to lose untuk tidak memainkan Nathan Tjoe-A-On agar dapat membuktikan kualitas Pelatih Shin Tae Yong.

Pernyataan dari Bung Towel langsung dibantah oleh Justinus Lhaksana yang mengatakan setiap pemain memiliki kualitasnya sendiri-sendiri. Jika Nathan Tjoe-A-On tidak dimainkan maka Justinus Hubner akan ditempatkan di tengah namun pertahanan Timnas Indonesia akan melemah yang bisa menyebabkan kekalahan melawan Timnas Korea Selatan. Challenge tersebut bahkan membuat seorang pengacara yang ahlinya bukan di bola, yaitu Hotman Paris mengatakan bahwa Timnas Indonesia keburu kalah sebelum mencapai tujuannya jika melakukan challenge yang diberikan oleh Bung Towel. Oleh karena itu Justinus Lhaksana sangat menentang challenge yang diberikan Bung Towel.

Seandainya challenge yang diberikan oleh Bung Towel dilakukan maka : 

  1. Timnas Indonesia kemungkinan besar akan dikalahkan oleh Timnas Korea Selatan dan tidak dapat menyelesaikan tujuan utama mereka.

  2. Sejarah baru yang diciptakan Timnas Indonesia akan terhenti dan butuh waktu untuk membuat sejarah baru lagi. 

  3. Tidak ada yang akan mengetahui "kekuatan tempur" yang dimiliki Timnas Indonesia dibawah asuhan pelatih yang membuat Timnas Jerman pulang saat piala dunia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline