Lihat ke Halaman Asli

6 Peristiwa di 7 Desember yang Mengubah Sejarah

Diperbarui: 9 Desember 2015   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1941: PERANG DUNIA II - PENYERANGAN PANGKALAN US NAVY DI PEARL HARBOUR, HAWAI'I OLEH KAIGUN JEPANG

[caption caption="USS Missouri terbakar hebat dibom pesawat-pesawat AL Jepang, 7 Desember 1941"][/caption]Setiap 7 Desember, dunia memperingatinya sebagai hari dimana Perang Pasifik (bagian dari Perang Dunia II) pecah. Di tanggal itulah Armada AL Kekaisaran Jepang (Kaigun) yg terdiri dari 6 aircraft carriers, 2 battleships, 2 heavy cruisers, 1 light cruiser, 9 destroyers, 8 tankers, 23 fleet submarines, 5 midget submarines, dan 414 pesawat udara, dipimpin Laksamana Madya Chuichi Nagumo menyerang secara mendadak pangkalan US Navy di Pearl Harbor, Hawai'i.

Tujuannya untuk menghancurkan kekuatan Armada Pasifik US Navy sehingga rencana invasi Kekaisaran Jepang ke Asia Tenggara dan Pasifik Selatan tidak akan dihalang-halangi oleh AS.

Serangan terjadi pada 7 Desember 1941 pukul 7.53 pagi Hawai'i Time atau 8 Desember 1941 pukul 03.23 dini hari waktu Jepang. Tiga jam kemudian, pasukan Jepang menerobos perbatasan koloni Inggris di Hong Kong dari daratan China. Keesokan harinya, Presiden AS Franklin Delano Roosevelt menyatakan perang kepada Jepang dan disusul kemudian Jerman dan Italia juga menyatakan perang kepada AS pada 11 Desember 1945.

Dan demikian resmilah mulainya Perang Dunia 2 Teater Pasifik (versi internasional/umum) atau Perang Pasifik (versi AS) atau Perang Asia Timur Raya (versi Jepang) yang baru berakhir 3,5 tahun kemudian ketika Jepang menandatangani naskah penyerahan tanpa syarat kepada Sekutu (Allied Forces) di atas USS Missouri yang sedang berlabuh di Teluk Tokyo pada 14 Agustus 1945.

Selain peristiwa tersebut ada 5 peristiwa besar lainnya yg jatuh pada tanggal 7 Desember, yaitu:

1) 1917: PERANG DUNIA I - AS MENYATAKAN PERANG THD AUSTRO-HONGARIA

[caption caption="Berita Pernyataan Perang AS terhadap Austro-Hongaria dalam Perang Dunia I di The Washington Times"]

[/caption]Dalam Perang Dunia I, AS awalnya menerapkan politik non-intervensi atau bersikap netral terhadap perang yang berlangsung di Eropa. Namun demikian, pada prakteknya ribuan sukarelawan berkebangsaan AS sebenarnya sudah terlibat dalam pertempuran di berbagai front di Eropa, antara lain menjadi pilot di Escadrille Lafayette AU Perancis.

Tanggal 7 Mei 1915 kapal barang dan penumpang RMS Lussitania ditorpedo U-boat Kriegsmarine Jerman dan menewaskan 128 warga AS di dalamnya. Presiden AS Woodrow Wilson tetap menolak keterlibatan AS dalam PD 1, bahkan Wilson akhirnya menang pemilihan presiden AS untuk kedua kalinya pada tahun 1916 lantaran warga AS senang dengan sikap netral tersebut.

Bulan Januari 1917, Kekaisaran Jerman melanjutkan perang kapal selam tanpa batasnya, menyadari bahwa Amerika Serikat kelak akan ikut dalam perang. Menteri Luar Negeri Jerman, dalam Telegram Zimmermann, mengundang Meksiko bergabung sebagai sekutu Jerman melawan Amerika Serikat. Sebagai imbalannya, Jerman akan mendanai perang Meksiko dan membantu mereka merebut kembali teritori Texas, New Mexico, dan Arizona yang direbut AS dalam perang-perang perbatasan antara kedua negara di abad XIX.

Wilson merilis telegram Zimmerman ke publik, dan warga AS memandangnya sebagai casus belli—penyebab perang. Wilson meminta elemen-elemen antiperang untuk mengakhiri semua perang dengan memenangkan yang satu ini dan menghapus militerisme dari dunia. Ia berpendapat bahwa perang begitu penting sehingga A.S. harus punya suara dalam konferensi perdamaian.

Setelah penenggelaman tujuh kapal dagang AS oleh kapal selam Jerman dan penerbitan Telegram Zimmerman, Presiden Wilson akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman, pada tanggal 6 April 1917 di depan Kongres AS. Namun sampai saat itu pun, AS belum menyatakan perang terhadap 3 sekutu Jerman (anggota AXIS), yaitu Austro-Hongaria, Turki dan Bulgaria. Presiden Wilson menolak desakan sebagian anggota Kongres AS untuk berperang lebih jauh di front Eropa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline