Lihat ke Halaman Asli

cipto lelono

TERVERIFIKASI

Sudah Pensiun Sebagai Guru

3 Kelompok Orang dalam Menjalankan Puasa Ramadan, Kita Ada di Mana?

Diperbarui: 18 Maret 2024   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: cahayaislam.id

Bulan suci ramadan adalah training jiwa dengan materi yang beragam dalam waktu yang relatif panjang. Rangkaian kegiatan yang ada adalah satu paket. Maka dalam melaksanakan perintah tersebut secara ideal juga harus lengkap. 

Rangkaian kegiatan ramadan setidaknya meliputi  puasa ramadan, salat tarawih, zakat fitrah, salat idul fitri. Masih ada materi yang dimunculkan di 10 hari terakhir yang mempunyai keistemewaan luar biasa yaitu malam lailatul qodr. 

Oleh sebab itu agar bisa memperoleh kematangan jiwa, semua rangkaian ramadan harus dijalani. Menu tambahan seperti tadarus al Qur'an lebih melegkapi sajian pengasahan jiwa orang yang menjalankan ibadah bulan ramadan.

Sebagai muslim, kita harus berjuang agar segenap materi training dapat kita ikuti. Jangan sampai kita hanya separoh-separoh. Sebab akan mengurangi kemanfaatan puasa ramadan yang kita jalani. Kecuali kalau ada uzur sakit atau kondisi lain yang tidak memungkinkan kita menjalankan.

Misalnya siang hari puasa, malam tidak salat tarawih juga belum memenuhi kaidah ibadah bulan ramadan. Atau malam hari salat tarawih, namun siang hari tidak puasa juga tidak memenuhi rangkaian ibadah puasa. Intinya dalam menjalankan rangkaian kegiatan ramadan memerlukan kesiapan mental yang kuat. Apalagi rangkaian yang terkait menjemput malam lailatul qodr, akan lebih membutuhkan pemahaman dan semangat yang lebih lagi.

Sekali lagi ramadan adalah bulan diklat/training yang materinya beraneka ragam. Sekian banyak materi tersebut membutuhkan kesiapan mental dan spirit yang maksimal agar bisa menjalankan segenap rangkaian yang ada.

Mengingat waktunya terus menerus selama satu bulan dan materinya juga beraneka ragam, maka tidak semua orang berhasil memperoleh 'legalitas spiritual dengan status lulus'. Maka perjalanan untuk menjalankan rangkaian ibadah tersebut juga sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Dalam praktiknya, pelaksanaan ibadah puasa bulan ramadan lalu memunculkan 'semacam' tipologi berdasar proses yang dijalani.

Pengelompokkan (tipologi) tersebut lebih didasarkan pada perolehan dalam melakukan asah jiwa. Setidaknya ada tiga kelompok orang yang terkait dengan hasil asah jiwa di bulan ramadan.

1) Orang yang baru memperoleh lapar dan dahaga.

Kelompok ini baru mampu pada aktivitas menahan lapar dan dahaga saja. Namun belum berhasil mengendalikan lisan dan perilakunya sesuai aturan yang digariskan. Larangan puasa yang berbentuk non fisik seperti tidak berbicara bohong, mencela orang, ghibah, menahan amarah, dll belum bisa dilaksanakan secara maksimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline