Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Teknologi : Pembelajaran dari Singapura

Diperbarui: 2 Juni 2025   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

  • Pengertian BirokrasiBirokrasi adalah sistem administrasi atau pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai atau pejabat pemerintah, yang berpegang pada hierarki, prosedur, dan aturan yang jelas. Secara sederhana, birokrasi adalah sistem manajemen yang menekankan organisasi terstruktur dengan wewenang dan posisi yang ditetapkan dengan baik.Inovasi pelayanan publik berbasis teknologi adalah pendekatan modern dalam sistem administrasi pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menciptakan layanan publik yang lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan birokrasi konvensional yang sering kali lambat, tidak responsif, dan penuh prosedur administratif yang kompleks.Dalam konteks Singapura, inovasi pelayanan publik berbasis teknologi telah menjadi bagian penting dari strategi pembangunan nasional yang dikenal dengan nama Smart Nation. Inisiatif ini diluncurkan sejak 2014 oleh pemerintah Singapura untuk membangun masyarakat digital yang terhubung, cerdas, dan inovatif. Smart Nation bukan hanya proyek teknologi, tetapi merupakan transformasi sistemik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan, transportasi, pendidikan, keamanan, dan pelayanan administrasi publik.
  • Jenis Birokrasi di Singapura: Birokrasi Profesional, Modern, dan ResponsifSingapura dikenal memiliki birokrasi yang sangat efisien dan profesional. Jenis birokrasi yang berkembang di Singapura dapat dikategorikan sebagai birokrasi meritokratik dan adaptif, yaitu birokrasi yang tidak hanya berdasarkan sistem hierarki tradisional ala Weberian, tetapi juga mengedepankan kinerja, keahlian, dan inovasi.

Ciri-ciri birokrasi di Singapura antara lain:

  • Meritokrasi TinggiPerekrutan dan promosi pegawai negeri dilakukan secara ketat melalui sistem seleksi berbasis kompetensi dan prestasi. Hal ini membuat birokrasi Singapura diisi oleh individu yang cakap, berintegritas tinggi, dan terbuka terhadap perubahan.
  • Adaptasi Terhadap TeknologiPemerintah mendorong pemanfaatan teknologi dalam berbagai lini pelayanan publik, termasuk penggunaan artificial intelligence, big data, dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung pengambilan keputusan.
  • Orientasi Hasil dan Kepuasan PublikPelayanan publik difokuskan pada kepuasan masyarakat, dengan mekanisme evaluasi kinerja berbasis output dan feedback dari warga.
  • Kepemimpinan Inovatif dan TerdesentralisasiPemerintah mendorong inisiatif dari setiap kementerian atau lembaga untuk mengembangkan sistem pelayanan berbasis teknologi sesuai kebutuhan sektor masing-masing.

Bentuk Inovasi Pelayanan Cepat, Tepat, dan Tanggap di Singapura

Transformasi pelayanan publik di Singapura dilakukan melalui berbagai inovasi digital yang dirancang untuk memangkas birokrasi, mempercepat layanan, dan meningkatkan kenyamanan warga. Beberapa inovasi utama meliputi:

  • Singpass (Singapore Personal Access)Singpass adalah sistem identitas digital nasional yang memungkinkan warga dan penduduk tetap untuk mengakses lebih dari 1.700 layanan digital dari lebih dari 400 lembaga pemerintah dan swasta. Melalui satu akun, pengguna bisa mengakses layanan kesehatan, perpajakan, perizinan, pendidikan, dan lain-lain tanpa harus datang langsung ke kantor.
  • MyInfoMyInfo memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengisi otomatis informasi pribadi yang sudah diverifikasi oleh pemerintah, seperti data KTP, NPWP, alamat, penghasilan, dan status pernikahan. Ketika warga mengajukan layanan publik atau membuka rekening bank, data ini dapat langsung digunakan tanpa perlu dokumen tambahan.
  • Smart Nation Sensor Platform (SNSP)SNSP merupakan sistem pengumpulan dan analisis data real-time melalui sensor dan kamera yang tersebar di seluruh kota. Data yang dikumpulkan digunakan untuk memantau kondisi lingkungan, lalu lintas, keamanan, dan respon bencana secara cepat.
  • Moments of Life (MOL)MOL adalah aplikasi terpadu yang menyediakan layanan digital berdasarkan fase kehidupan warga, seperti kehamilan, kelahiran anak, pendaftaran sekolah, dan perencanaan pensiun. Aplikasi ini bertujuan untuk menyediakan layanan yang proaktif dan personal.
  • Responsif terhadap KrisisSelama pandemi COVID-19, Singapura mengembangkan aplikasi TraceTogether dan SafeEntry, yang berfungsi sebagai alat pelacak kontak dan pengontrol akses lokasi. Sistem ini memungkinkan pemerintah mengidentifikasi dan mengisolasi penyebaran virus dengan cepat dan akurat

Pembelajaran untuk Indonesia

  • Banyak pembelajaran yang bisa diambil dari Singapura, terutama dalam hal:
  • Pentingnya kepemimpinan pemerintahan yang pro-inovasi.
  • Perlunya integrasi layanan pemerintah dalam satu platform digital.
  • Penekanan pada perlindungan data pribadi dan kepercayaan publik.
  • Penerapan evaluasi kinerja berbasis kepuasan pengguna layanan.
  • Opini terhadap Inovasi Pelayanan Cepat, Tepat, dan Tanggap: Singapura memberikan contoh nyata tentang bagaimana negara dapat membangun sistem pelayanan publik yang cepat, tepat, dan tanggap melalui teknologi. Misalnya, aplikasi seperti SingPass, MyInfo, dan Moments of Life membuktikan bahwa pelayanan publik bisa disederhanakan dan diakses tanpa hambatan berarti. Sistem ini juga memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data, yang membantu pemerintah memberikan layanan bahkan sebelum masyarakatmenyadari kebutuhannya.Model pelayanan publik di Singapura juga menunjukkan bahwa kolaborasi lintas lembagapemanfaatan big data, dan pendekatan berbasis siklus hidup warga sangat mungkin diterapkan dinegara berkembang jika didukung oleh komitmen politik yang kuat. Indonesia dapat belajar daripendekatan ini, khususnya dalam hal digitalisasi layanan, pemangkasan birokrasi konvensional, danpemberdayaan ASN agar lebih adaptif terhadap teknologi.

KESIMPULAN

Singapura adalah contoh nyata negara yang sukses mengintegrasikan teknologi dalam pelayanan publik secara menyeluruh. Keberhasilan ini bukan hanya hasil dari kemajuan teknologi, tetapi juga karena adanya tata kelola birokrasi yang adaptif, profesional, dan berorientasi pada pelayanan. Indonesia dapat meniru model ini dengan memperkuat komitmen politik terhadap digitalisasi birokrasi, meningkatkan kapasitas SDM aparatur negara, dan memperluas akses digital kepada masyarakat.

            DAFTAR PUSTAKA

            Nurul Fajriah (2021). Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Digital di Era Revolusi Industri 4.0 (Studi Kasus Pelayanan Masyarakat di Singapura). Jurnal Administrasi Publik Universitas Brawijaya.

Novianto, R. & Hendrik (2022). Pelayanan Publik Berbasis Digital dalam Mewujudkan Birokrasi Modern di Indonesia: Belajar dari Negara Maju. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP), Vol. 8, No. 2.

Zulfan, M. (2023). Smart Government dan Pelayanan Publik Digital: Analisis Perbandingan Indonesia dan Singapura.Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline