- Deskripsi Studi Kasus
Selama saya mengajar di kelas 5, saya menemukan beberapa permasalahan. Ketika saya mengajar mate pelajaran IPA, saya melihat peserta didik masih kurang bersemangat dalam belajar. Mereka hanya duduk mendengarkan apa yang saya sampaikan, beberapa ada yang mengantuk ketika mendengarkan saya. Mereka terlihat kurang termotivasi untuk pembelajaran IPA materi jaring-jaring makanan.
Hal ini merupakan permasalahan yang harus diatasi karena materi ini sangat penting karena mereka harus memahami jaring-jaring makanan, agar nantinya dapat mengambil langkah-langkah yang lebih bijak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, mempertahankan keanekaragaman hayati, dan mengelola sumber daya alam dengan lebih efektif demi masa depan bumi.
Dalam hal ini, yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi akar permasalahan yaitu dengan memerhatikan metode dan model pembelajaran, media pembelajaran serta karakteristik peserta didik. Sehingga kemampuan pedagogik guru dalam merancang pembelajaran, memilih model dan metode pembelajaran serta kemampuan menggunakan teknologi pembelajaran sangat relevan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
- Analisis Situasi
Analisis situasi yang terkait dengan kasus tersebut diketahui bahwa rendahnya motivasi belajar peserta didik dikarenakan pembelajaran yang kurang inovatif. masih menggunakan metode konvensional, pembelajaran masih terpusat pada guru. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri peserta didik, yang mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar serta memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Berdasarkan itu maka dalam penyusunan perangkat pembelajaran saya berdiskusi dengan rekan sejawat dan guru penggerak di sekolah saya. Saya berdiskusi tentang metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu saya juga melakukan observasi untuk mengetahui dan memahami karakteristik peserta didik. Selain dari rekan guru, saya juga membaca dari berbagai sumber terkait kasus dan hal-hal yang bisa saya lakukan untuk menyelesaikan kasus yang ada. Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi pembelajaran saya memilih pembelajaran berbasis masalah yang didukung dengan media pembelajaran inovatif untuk mengajarkan tentang jaring-jaring makanan. Dengan pembelajaran berbasis masalah saya berharap peserta didik dapat mengetahui permasalahan yang terkait dengan materi jaring-jaring makanan. Selain itu, penggunaan media inovatif yang diperlukan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Tantangan dan hambatan yang saya alami dalam merancang dan melakukan evaluasi pembelajaran adalah membutuhkan banyak waktu. Selain itu dalam menemukan permasalahan sehari-hari yang bisa dihubungkan dengan materi pembelajaran dan untuk menemukan metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar peserta didik merupakan tantangan tersendiri. Tetapi dengan kolaborasi dengan rekan sejawat saya mampu mengatasi tantangan ini.
- Alternatif Solusi
Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) dengan menggunakan media inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Sbelum melaksanakan kegiatan pembelajaran saya akan memastikan lingkunga belajar peserta didik aman dan nyaman.
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari beberapa kegiatan. Kegiatan pembuka, inti dan penutup. Awal kelas saya awali dengan ice breaking, aktivitas ice breaking dapat merangsang peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ketika peserta didik merasa nyaman, mereka lebih cenderung terlibat dalam diskusi, pertanyaan, dan aktivitas pembelajaran lainnya. Kemudian pada kegiatan inti kelas saya awali dengan memberikan permasalahan tentang masalah yang terkait dengan jaring-jaring makanan melalui bentuk video yang cocok untuk anak berkarakteristik visual. Selain itu saya juga memberikan lagu tentang jaring-jaring makanan yang bagi anak bergaya belajar audio dapat menangkap materi, selain itu saya juga memberikan contoh masalah berbentuk gambar. Dengan saya memberikan berbagai macam media inovatif yang sesuai dengan karakteristiknya anak-anak semakin semangat untuk belajar. Setelah orientasi permasalahan peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk membuat jaring-jaring makanan dari gambar yang telah disediakan. Setelah itu secara bergantian setiap kelompok akan menyajikan hasilnya di depan kelas. Di akhir pembelajaran peserta didik melakukan evaluasi dengan memberikan refleksi dan kesimpulan terhadap pengalaman mereka selama proses pembelajaran bersama.
Sumber daya atau materi yang digunakan dalam untuk menjawab tantangan tersebut adalah, kemampuan guru dalam mengelola kelas selama proses pembelajaran. Kemudian, penggunaan media pembelajaran yang vatiatif yang dapat menunjang karakteristik gaya belajar setiap peserta didik. Menyediakan materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari atau minat peserta didik. Memanfaatkan teknologi untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Memberi tugas kelompok untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik.
- Evaluasi
Setelah menerapkan pembelajaran berbasis masalah yang dibantu dengan media inovatif saya melihat peserta didik senang dalam belajar. Mereka nampak antusias dengan media yang saya berikan. Peserta didik terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sebagaimana diketahui, anak usia dini memiliki ciri khas dengan rentang konsentrasi yang singkat. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan kreatif dalam merancang pembelajaran guna membangkitkan antusiasme peserta didik dalam proses belajar. Setiap anak mempunyai karakteristik dalam gaya belajarnya masing-masing. Guru juga harus mampu menyediakan berbagai macam media inovatif yang sesuai dengan gaya belajar anak. Dengan peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik gaya belajar yang sesuai dapat menjadikan peserta didik lebih termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran.