Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Reshuffle Kabinet 2022, Sudahkah Menjawab Kebutuhan?

Diperbarui: 22 Juni 2022   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wamen ATR Raja Juli Antoni, Wamendagri John Wempi Watipo dan Wamenaker Afriansyah Noor. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay via kompas.com)

Pergantian personel kabinet Presiden Jokowi kembali bergulir pada Rabu, 15/6 kemarin. Reshuffle kabinet yang dimaksudkan demi peningkatan kinerja ini melibatkan pergantian dua menteri serta tiga wakil menteri.

Namun demikian, oleh sebagian kalangan reshuffle yang terjadi justru dimaknai lebih sebagai bentuk penguatan posisi politik pemerintahan sekarang dibandingkan dengan tujuan peningkatan kinerja kabinet secara keseluruhan.

Jika merujuk pada kepentingan percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi serta target pembangunan yang harus dicapai menjelang akhir pemerintahan Presiden Jokowi, tentu saja reshuffle tidak saja melibatkan dua kementerian yang kemarin direshuffle.

Tetapi ada beberapa kementerian lainnya yang sebenarnya juga perlu dilakukan penyegaran demi peningkatan kinerja di kementerian.

Evaluasi pada kementerian tentunya tidak dari sudut kinerja saja akan tetapi juga aspek leadership, managerial, profesionalitas, integritas serta loyalitas. 

Dan yang jauh lebih penting saat ini demi menciptakan kondusifitas politik menjelang 2024 adalah adanya dukungan publik serta dukungan politik.

Nah, yang menjadi pertanyaan sudah tepatkah reshuffle yang baru saja bergulir ini? Masuknya Zulkifli Hasan dalam kabinet sebagai menteri perdagangan menggantikan M. Luthfi, apakah bisa menyelesaikan persoalan yang menyelimuti kementerian perdagangan? 

Begitu juga dengan masuknya Hadi Tjahjanto. Mantan Panglima TNI yang menggantikan Sofjan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), apakah sudah tepat dan mampu menjawab tantangan reformasi agraria yang sepertinya masih berjalan di tempat?

Zulkifli Hasan yang notabene adalah politikus yang sementara menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) akan semakin menjauhkan perimbangan politik tanah air.

Memang jika dilihat dari realitas bahwa kini konsolidasi  koalisi pemerintah tentu semakin kuat, dimana hanya menyisakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat saja yang tidak masuk ke dalam koalisi dan bergabung di dalam kabinet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline