Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Barcelona Menuju Keruntuhan, Apa yang Salah?

Diperbarui: 19 September 2021   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Barcelona pada matchday pertama Grup E Liga Champions 2021-2022. (Foto: LLUIS GENE via kompas.com)

Kekalahan Barcelona dari Bayern Muenchen di Camp Nou masih menyisakan rasa sesak di hati para cules. 

Masih belum lepas trauma kekelahan 2-8 di liga Champions musim sebelumnya, Barca kembali harus merasakan pahitnya kekalahan, digelontor tiga gol tanpa balas di kandang sendiri.

Entah apa yang terjadi, tapi saat laga tersebut Blaugrana memang tampil tidak seperti formasi biasanya, mereka tampil dengan formasi aneh yang boleh dikata belum pernah diterapkan Koeman sebelumnya yakni formasi 3-5-2. 

Terlihat di lapangan pasukan Koeman sepertinya meninggalkan prinsip paten El Barca bahwa pertahanan terbaik adalah menyerang terus menerus.

Mungkinkah karena trauma dengan kekalahan besar 8-2 dan merasa minder dengan kemampuan sendiri hingga Koeman memilih strategi bertahan untuk kemudian melakukan serangan balik.

Entahlah kedatangan Koeman telah menghilangkan identitas Barcelona yang selama ini dibanggakan oleh para penggemar dengan strateginya yang tidak saja membuat bingung penonton tapi juga pemainnya sendiri.

Apakah Koeman mau mencontoh strategi Jose Mourinho ketika berhadapan dengan tim yang dianggap kuat, dengan melakukan sepakbola negatif semacam parkir bus.

Kilas balik Copa Del Rey 2011, ketika itu pertandingan final yang mempertemukan Real Madrid vs Barcelona. Mourinho yang saat itu menjadi pelatih Madrid membuat ruang ganti Bernabu memberontak terhadap rencana Jos Mourinho memainkan strategi parkir bus memperkuat pertahanan. 

Mengapa tim besar harus berperilaku seperti tim kecil? Jawabannya jelas: pelatih asal Portugal itu mengerti bahwa para pemainnya tidak mampu bersaing dengan Guardiola dan dia mencoba melindungi mereka (atau melindungi dirinya sendiri) dengan pendekatan defensif yang terang-terangan. 

Image: Twiter.com/OPTAJOSE  via. Bolasport.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline